Libur Idul Fitri dan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berwisata menikmati libur panjang.
Tak hanya wisata alam, wisata religi pun menjadi destinasi saat libur lebaran bagi umat Islam.
Di Kota Banjarmasin, Provinsi kalimantan Di sebelah selatan, beberapa makam Aulia Allah dan ulama hingga Raja-Raja Banjar banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.
Berikut tiga tempat wisata religi di Banjarmasin yang ramai dikunjungi saat libur Idul Fitri 1445 Hijriah:
1. Makam Sultan Suriansyah
Kubah atau makam Raja Banjar pertama Sultan Suriansyah menjadi salah satu destinasi wisata religi warga saat libur Idul Fitri 1445 Hijriyah di Kota Banjarmasin.
Lokasi makam Sultan Suriansyah terletak di Jalan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, tepat di tepi Sungai Kuin yang mengalir ke Sungai Barito.
Pantauan Kanalkalimantan.com, Sabtu (13/4/2024) sore atau H+3 Idul Fitri, kawasan Kubah Sultan Suriansyah dipenuhi jamaah pria dan wanita.
Peziarah yang datang terlihat sedang membaca surat Yasin atau bacaan lainnya di depan makam Raja Banjar ke-1. Ada pula rombongan peziarah yang membawa makanan untuk didoakan oleh penjaga makam atau mengambil air dari sumur dekat makam Sultan Suriansyah dengan harapan mendapat keberkahan.
Masih di kawasan kompleks makam Sultan Suriansyah, juga terdapat beberapa makam lainnya seperti Ratu Intan Sari, Sultan Rahmatullah, Sultan Hidayatullah (Raja Banjar III), Khatib Dayan, Patih Kuin, Patih Masih, dan beberapa makam tokoh Kerajaan Banjar. era ketika pusat pemerintahan masih ada. di Banjarmasin atau tepatnya Muara Kuin.
Lalu ada pula museum yang menyimpan benda-benda peninggalan zaman kerajaan Banjar.
Sekitar 400 meter dari kompleks makam terdapat sebuah masjid bersejarah peninggalan Raja Banjar pertama yang bernama Masjid Sultan Suriansyah.
Sepulang dari kubur, para peziarah biasanya menyempatkan diri mengunjungi masjid untuk sekedar melihat dan mengabadikan sejarah arsitektur masjid atau melaksanakan salat khitanan Tahyatulmasjid.
Sultan Suriansyah sendiri merupakan pendiri Kerajaan atau Kesultanan Banjar yang memerintah pada tahun 1526-1550 Masehi.
Sultan Suriansyah merupakan Raja Banjar pertama yang memeluk Islam. Kontribusinya terhadap penyebaran Islam di Tanah Banjar sangat besar.
Sementara itu, kawasan wisata Kampung Kuin Utara Banjarmasin diketahui pada tahun 2023 masuk dalam 75 besar Penghargaan Desa Wisata Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga mengunjungi dua tempat wisata bersejarah, Makam dan Masjid Sultan Suriansyah di Kuin Utara.
2. Kubah Habib Basirih
Habib Hamid Bahasyim atau dikenal dengan Habib Basirih meninggal pada tanggal 15 Jumadil Awwal 1856 Hijriyah yang bertepatan dengan tahun 1949 Masehi.
Aulia Allah dimakamkan di tepian Sungai Martapura, tepatnya di Jalan Keramat RT 09 RW 1, Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin yang kini bernama Kubah Basirih.
Kubah Habib Basirih selalu ramai dikunjungi peziarah, apalagi saat hari raya, peziarah dari berbagai daerah berbondong-bondong datang ke kawasan Kubah Basirih.
Hingga Sabtu (13/4/2024) sore, kawasan Kubah Basirih dipenuhi jamaah pria dan wanita. Tak hanya dari Kalimantan Selatan, rombongan jemaah haji banyak yang berasal dari luar daerah seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Hal itu terlihat dari pelat nomor polisi kendaraan yang parkir di kawasan kubah, tidak hanya berkode DA, tapi juga banyak KH dan KT.
Di samping kubah Habib Basirih terdapat sebuah sumur tua yang diyakini pernah menjadi tempat wudhu Habib Basirih semasa hidupnya. Banyak peziarah yang menggosokkan air sumur ke wajah mereka bahkan meminumnya atau membawanya pulang dengan harapan mendapat keberkahan.
Beberapa puluh meter dari Kubah Habib Basirih terdapat makam Syarifah Sya’anah yang merupakan ibunda Habib Basirih. Setelah atau sebelum mengunjungi Kubah Habib Basirih, banyak juga jamaah yang menyempatkan diri untuk berziarah ke sana.
Pada tahun 2022, kawasan desa wisata Kubah Basirih juga masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022. Saat itu, Kubah Basirih mendapat harapan 1 pada kategori cinderamata.
3. Kubah Tuan Zuhdi
Kompleks makam KH Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi menjadi destinasi wisata religi saat libur Idul Fitri.
Makam yang terletak di jalan belakang Masjid Jami, Kecamatan Antasan Kecil Timur, Kabupaten Banjarmasin Utara itu terlihat ramai didatangi jamaah pria dan wanita pada Sabtu (13/4/2024) sore atau H+3 Idul Fitri. .
Guru Zuhdi sendiri merupakan anak dari KH Muhammad (Pimpinan Pondok Pesantren Al Falah Landasan Ulin setelah KH Tsani). KH Muhammad dulunya adalah sahabat sekaligus murid Abah Guru Sekumpul (Syekh Muhammad Zaini bin H Abdul Ghani) dan juga murid KH Anang Sya’rani Arif, Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura.
Semasa hidupnya, Guru Zuhdi bertugas di banyak majelis taklim, antara lain pada majelis taklim di kompleks Pondok Indah Banjarmasin, kemudian di rumah pribadi di pinggir jalan Masjid Jami Sungai Jingah, Majelis Taklim di Masjid Sabilah Muhtadin, dan di Majelis Taklim. Masjid Sungai Jingah Banjarmasin, setiap pengajiannya dihadiri ribuan jamaah.
Beliau merupakan salah satu ulama kharismatik (ahli ilmu agama), khususnya di Banjarmasin. Guru Zuhdi meninggal dunia pada Sabtu (2/5/2020) atau bertepatan dengan 9 Ramadhan 1441 Hijriyah.
Setiap tahunnya, acara peringatan haul Guru Zuhdi yang berlokasi di kawasan kubahnya di tepi Sungai Jingah ini selalu dipenuhi jemaah dari berbagai daerah.