Pembudidaya ikan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar, kondisi ini dianggap sebagai peluang usaha yang baik untuk dipertimbangkan.
“Khusus ikan segar yang dibudidayakan, berdasarkan data tahun 2022 baru mampu memenuhi 40 persen permintaan pasar. Jelas ini peluang usaha bagi masyarakat,” Kepala Bidang Budidaya Dinas Perikanan Tapin, Bambang Poerwanto kepada ANTARA di Rantau, Jumat.
Baca juga: Bangkitkan pertanian Kalsel sebagai kekuatan ekonomi, sambut IKN Nusantara
Meski setiap tahun terjadi peningkatan produksi, kata dia, kebutuhan konsumsi ikan di Tapin masih harus bergantung pada daerah lain.
Merujuk data resmi, produksi perikanan budidaya pada 2021 tertahan di angka 277 ton, dan pada 2022 naik tajam menjadi 425 ton.
Jika dirinci per jenis ikan, produksi 2021; gurame (25 ton), nila (100 ton), lele (101 ton) dan lele (50 ton). Sedangkan tahun 2022; gurame (46 ton), nila (161 ton), lele (176 ton), lele (9 ton), toman (6,6 ton), bawal (23 ton), gurame (310 kg) dan papuyu (500 kg) .
Berdasarkan fakta tersebut, analisis Bambang, bisnis tersebut cukup menjanjikan dan rasional untuk dilakukan oleh masyarakat Tapin.
Baca juga: Puluhan hektar lahan pertanian di Tapin rusak
“Kalau ada yang mau memulai, kami siap memberikan bimbingan. Ya silahkan datang ke kantor kami jika ingin mencari informasi atau konsultasi terkait usaha budidaya ikan ini,” ucapnya.
Untuk pemula, kata dia, bisa memilih media budidaya atau skema usaha yang sesuai dengan kemampuan tapi menghasilkan.
Sekarang, sarannya, adalah saat yang tepat untuk memulai. Mengingat ke depan Tapin merupakan salah satu penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Selain itu, kawasan Tapin dinyatakan sebagai lumbung pangan nasional yang didukung oleh pembangunan irigasi premium Indonesia.
“Ini jelas, ada agenda besar negara ini, meningkatkan potensi usaha budidaya ikan di Tapin,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, pembangunan irigasi yang terhubung dengan Bendungan Tapin yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2021 akan memberikan konsistensi dengan kebutuhan air untuk pertanian.
Baca juga: Tapin raih investasi Rp 434 miliar selama semester 1
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023