Jumlah Pembaca : 104
KabarKalimantan, Banjarmasin – Upaya membangun budaya literasi memerlukan sinergi. Pesan tersebut mengemuka dari puncak Rapat Koordinasi Pengembangan Perpustakaan Kalsel yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Daerah Provinsi Kalsel pada Kamis (02/03) di Banjarmasin.
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando yang hadir sebagai tamu kehormatan dalam paparannya mengatakan, upaya peningkatan ilmu pengetahuan dan literasi melalui perpustakaan harus terus dilakukan di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan.
Karena itu, pihaknya menyambut baik sinergi yang terjalin baik antara Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kalsel dengan BI Kalsel. Menurutnya, sinergi antar institusi akan mempercepat literasi di daerah.
“Semakin banyak lembaga yang peduli literasi, semakin baik. Dengan sinergi, akan banyak program yang bisa digali, tidak hanya di dalam gedung perpustakaan, tetapi juga di luar gedung perpustakaan seperti Mobile Library atau Perpustakaan Keliling,” kata Syarif.
Sejalan dengan itu, Kepala Dispersip Kalsel Nurliani Dardie mengapresiasi upaya Bank Sentral Kalsel yang membuka kembali perpustakaan untuk umum. Apalagi perpustakaan BI Kalsel memiliki ruang baca anak sehingga semangat literasi dapat ditanamkan sejak dini.
“Beberapa waktu lalu saya diundang Deputi Gubernur Senior BI Ibu Destry Damayanti untuk menghadiri acara pembukaan kembali perpustakaan BI Kalsel untuk umum. Di sana BI memiliki ruang baca anak yang bagus untuk mengembangkan literasi dari sebuah usia dini,” kata Nurliani.
Dalam waktu dekat, tepatnya pada 13 Maret 2023, Dispersip Kalsel dan Perpustakaan BI Kalsel akan berkolaborasi mengadakan kegiatan mendongeng untuk anak-anak dalam rangka memperingati Hari Dongeng Sedunia, menghadirkan Pendongeng Nasional Kempho Antaka.
“Kami sangat berterima kasih kepada BI yang telah mendukung penuh kegiatan perpustakaan dan dunia literasi di Kalsel. Termasuk kegiatan storytelling dalam waktu dekat ini,” ujar Nurliani.
Secara terpisah, Wakil Kepala Perwakilan BI Kalsel Bimo Epyanto mengatakan BI selalu menaruh perhatian besar pada program pembangunan ekonomi, termasuk pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan literasi bagi anak usia dini dan generasi muda.
“Makanya kami bekerja sama dengan Dispersip Kalsel, agar literasi daerah bisa terakselerasi,” ujar Bimo.
Sebagai bentuk sinergi, BI Kalsel menyerahkan buku Sejarah dan Pusaka bertajuk _BI dalam Lintasan Sejarah Kalsel”_ kepada Kepala Perpusnas, dan buku _Harta Karun Rupiah_ kepada Kepala Dispersip Kalsel.
Penyerahan kedua buku tersebut kepada Bimo Epyanto didampingi Kepala Humas BI Kalsel Adhi Nugroho, Manajer Perpustakaan BI Kalsel Dewi Rahmawati, dan Pustakawan BI Kalsel Cholili Hadina.
Seperti gayung bersambut, Kepala Perpusnas juga menghadiahkan BI Kalsel buku berjudul _Kisah Dampak Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial_ terbitan Perpusnas.
Dalam sesi diskusi bebas, Dewi dan Cholili juga bertukar pikiran dengan Kepala Perpusnas terkait upaya mendorong literasi sejak dini. Perpusnas menyatakan dukungannya dan siap menjalin kerjasama erat di masa mendatang.
Menurut Dewi dan Cholili, upaya peningkatan literasi perlu dilakukan dalam format yang kreatif, up-to-date, dan memiliki sentuhan digital agar minat baca generasi muda dapat meningkat.
“Oleh karena itu, BI Kalsel memiliki berbagai program literasi kekinian, mulai dari podcast, resensi buku online, perpustakaan terapung, perpustakaan keliling, hingga perpustakaan online,” tutup mereka.
Rakor yang digelar selama dua hari di Hotel Rattan Inn Banjarmasin itu juga dihadiri oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Selatan, Ibu-ibu Literasi, Duta Baca, dan pegiat literasi. Dalam rakor ini, dua perpustakaan keliling diserahkan dari Perpustakaan Nasional RI kepada Dispersip Kalsel.
Smara Aqdimul Azmi