Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) belum mencabut status tanggap bencana banjir mengingat hingga Minggu (12/12) intensitas air Sungai Balangan dan Tabalong masih cukup tinggi dan belum ada indikasi air akan surut.
“Kondisi air sungai masih labil tergantung cuaca dan curah hujan,” kata warga Kota Amuntai, Wahyudi, Minggu.
Awal pekan lalu, dua sungai yang membelah Kota Amuntai (ibukota Kabupaten HSU) mengalami penurunan ketinggian sehingga banjir mulai berkurang.
Namun, Kamis (12/9) ketinggian air di Sungai Balangan dan Tabalong kembali naik, sehingga warga yang tinggal di bantaran kedua sungai itu terpaksa membiarkan lantai rumahnya terendam lagi.
Banjir bahkan kembali menggenangi sejumlah ruas jalan di Kota Amuntai seperti Jalan Ahmad Yani, khususnya di depan Kantor Perpustakaan Daerah, Jalan Basuki Rahmat di depan RS Pambalah Batung Amuntai.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HSU bersama tim gabungan Polri dan Tenaga Kesehatan secara rutin melakukan patroli meninjau peningkatan debit air sungai.
“Kami juga selalu mencari informasi ke kabupaten tetangga apakah debit air sungai atau curah hujan meningkat atau tidak agar kami siap menerima kiriman banjir,” kata Plt Kepala BPBD HSU Sugeng Riyadi di Amuntai, Sabtu.
Sugeng mengaku melihat langsung sungai-sungai yang berada di sekitar hulu Kali Utara dengan menggunakan armada speedboat.
Ia berharap, banjir kiriman dari Kabupaten Tabalong dan Balangan ini dapat dipecah menjadi rawa-rawa yang ada di sekitar Kota Amuntai agar dampak banjir tidak terlalu besar menggenangi wilayah Kabupaten HSU.
Ia menjelaskan, untuk titik pantau ketinggian debit air sungai sendiri, pihaknya telah menjadikan tiga lokasi sebagai tempat pengukuran, yakni dua tempat di kawasan Desa Kebun Sari yang berada di bantaran Sungai Negara dan satu titik pantau berada di Pusat Pasar Modern Siring Plaza Amuntai yang berada di tepi Sungai Balangan.
Plt HSU Bupati H Husairi Abdi saat meninjau posko banjir di kawasan Siring Itik baru-baru ini meminta agar satgas terus memantau dan menyalurkan bantuan kepada korban terdampak banjir.
“Lanjutkan saja bantuannya, mudah-mudahan tidak ada kendala,” kata Husairi
Dia juga mengapresiasi aparat TNI-Polri yang telah membantu para relawan membantu warga terdampak banjir.
Dari data BPBD HSU tercatat ada sembilan kecamatan, 175 desa, 9.583 rumah, 41 sekolah, 36 tempat ibadah, 27.097 km jalan, empat pasar dan 34.348 jiwa terdampak banjir di Kecamatan HSU.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2021