TABALONG, KOMPAS.com – Pemerintah pusat tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur di lokasi Ibukota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim).
Pembangunan infrastruktur juga akan berdampak pada beberapa daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang diprediksi menjadi penyangga IKN Nusantara.
Beberapa di antaranya adalah Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Tabalong.
Baca juga: Jalan Menuju IKN Menggunakan Sistem Buka Tutup, Kendaraan Berbobot Lebih Dari 30 Ton Hanya Bisa Dilalui Malam Hari
Namun jika dibandingkan dengan Tanah Bumbu dan Kotabaru, Kabupaten Tabalong memiliki keunggulan dan potensi yang lebih besar.
Selain berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur, jarak dari Tanjung ibu kota Tabalong ke titik nol IKN hanya 4 jam perjalanan darat atau 217 kilometer.
Dengan segala kelebihan tersebut, Bupati Tabalong Anang Syakhfiani mengatakan pemerintah pusat telah merencanakan pembangunan bandara bertaraf internasional di Tabalong.
Menurut Anang, pembangunan bandara internasional itu akan dibangun di atas lahan seluas 200 hektare.
“Pemerintah Kabupaten Tabalong sudah menetapkan lokasinya di Desa Kambitin dan dibangun di atas lahan seluas 200 hektar. Alhamdulillah ini bandara internasional,” ujar Anang Syakhfiani saat dikonfirmasi, Senin (8/8/2022).
Dana yang akan digunakan untuk pembangunan bandara internasional itu, kata Anang, Kementerian Perhubungan sudah mulai menganggarkan pada 2023.
“Sedangkan persiapan kegiatan konstruksi direncanakan dimulai pada tahun 2025,” jelasnya.
Baca juga: Jokowi Dijadwalkan ke IKN Pertengahan Agustus, Gubernur Kaltim: Groundbreaking Pembangunan Istana
Selain bandara bertaraf internasional, Anang juga menyebut pemerintah pusat akan membangun pangkalan militer di Tabalong.
“Pembangunan bandara sekaligus pangkalan militer untuk mendukung IKN Nusantara,” imbuhnya.
Dengan sejumlah rencana besar tersebut, Anang berharap dapat terus mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
“Itulah persiapan kami dalam menyambut IKN. Tentu kami tidak bisa melakukan ini sendiri. Kami tetap meminta dukungan dari pusat dan provinsi,” terangnya.
Dapatkan pembaruan berita terpilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link nya lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.