KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Banjarmasin gagal membawa pulang piala Adipura bidang pengelolaan sampah dan lingkungan pada tahun 2022.
Kota berjuluk Seribu Kali ini hanya berhasil membawa pulang Sertifikat Adipura untuk kategori kota besar yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (KLHK) Republik Indonesia di Auditorium Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (28/2/2023) lalu.
Berbeda dengan kota tetangga Banjarbaru yang saat ini menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, pada ajang bergengsi ini berhasil membawa pulang Piala Adipura 2022 untuk kategori kota sedang.
Sejumlah pihak menyoroti kegagalan Banjarmasin meraih Piala Adipura, karena sebelumnya pada 2016, dan dua tahun berturut-turut dari 2017 hingga 2018 sebelum pandemi, Kota Banjarmasin mampu menjadi juara Piala Adipura.
Baca juga: Ganjar Pranowo Bantu PLTS Rooftop ke Pesantren di Kudus, Belajar Transisi Energi Kecil Dulu
Tak jauh dari kantor Balai Kota Banjarmasin, tepatnya di pertigaan Jalan Lambung Mangkurat dan Jalan Pasar Baru, tugu Piala Adipura 2017 yang diraih kota berjuluk Seribu Sungai itu masih berdiri kokoh.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Afrizal juga berkomentar dan menyayangkan Kota Banjarmasin hanya mengantongi Sertifikat Adipura untuk kategori kota besar.
Padahal menurutnya, beberapa tahun lalu Kota Banjarmasin selalu berhasil membawa pulang Piala Adipura dari pemerintah pusat.
“Sebelumnya pada tahun 2016 dan 2017 kota Banjarmasin mampu menjadi juara Piala Adipura, bahkan dibuatkan tugu,” kata wakil rakyat tersebut.
Sekretaris Fraksi PAN DPRD Kota Banjarmasin itu mengatakan, masalah sampah dan lingkungan menjadi penyebab utama Kota Banjarmasin tidak mendapatkan piala bergengsi tersebut.
Baca juga: Kreativitas Warga Alalak Sulap Kabel Serat Optik Bekas Menjadi Kerajinan Tangan
Menurutnya, ini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh instansi terkait, khususnya Badan Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin.
“Khususnya masalah sampah dan lingkungan akibat penurunan kinerja DLH Kota Banjarmasin,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengaku sempat merasa tidak nyaman dalam beberapa hari terakhir karena tidak bisa membawa pulang Piala Adipura.
Saat menghadiri peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2023 di tingkat Kota Banjarmasin, Sabtu (4/3/2023) pagi, ia mengatakan hal tersebut cukup menyadarkan pemerintah betapa berharganya penghargaan ini untuk menjaga nama Kota Banjarmasin yaitu Barasih Wan Comfort.
“Saya kurang enak badan akhir-akhir ini karena kita tidak bisa berparade di Piala Adipura tahun ini,” ujarnya.
Ibnu bertekad merebut kembali piala itu dengan mengambil langkah pengelolaan sampah di Kota Banjarmasin.
Baca juga: Disbunak Kalsel Bahas Rencana Pengembangan Perkebunan dan Peternakan
Salah satunya, pihaknya segera mencanangkan program Sampah Bawah Barumahan Barasih (B’Babasah) yang merupakan gerakan sosial membersihkan sampah plastik dengan target 100.000 kolong rumah.
“Kalau kita sepakat Piala Adipura itu penting, tahun 2024 kita juara lagi. Jadi mulai sekarang kita semua bersiap-siap turun sungai, turun sungai, siap sembahyang,” pungkas Walikota Ibnu Sina. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter : semoga beruntung
Editor : bie