Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf gelar doa di Festival Tradisi Islam Nusantara (Istimewa)
Terciptanya shalat asygil oleh Imam Jafar Ash-Sadiq mendapatkan momentumnya saat umat Islam berada dalam situasi genting. Imam Jafar Ash-Sadiq, yang meninggal pada tahun 138 M, adalah salah satu pilar pembelajaran dan spiritualitas Islam pada awal Zaman Keemasan umat Islam.
Menurut Imam Jafar Ash-Sadiq, gejolak politik tidak boleh menghambat proses pelestarian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Saat itu, kedokteran, geografi, astronomi, kimia, sastra mulai berkembang dan populer. Maka pada setiap Qunut beliau berdoa dengan menggunakan Shalawat Asyghil.
Selain dikenal dengan Shalawat Asyghil, shalawat ini juga disebut dengan nama Sholawat Dhalimin, Sholawat Salimin, Sholawat Sibuk.
Prof. KH Ali Yafie berdebat menjawab pertanyaan seputar shalat Asyghila. Doa ini dikumandangkan untuknya oleh para ulama sufi dunia Arab, khususnya di Irak ketika negara itu diserbu oleh pasukan Mongol Hulagu Khan pada saat jatuhnya dinasti Bani Abbasiyah pada pertengahan abad ke-13.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa tentara Mongol menginvasi Irak menggunakan 200.000 tentara pada tahun 1258. Khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutasim, digulingkan dan dinasti Abbasiyah runtuh.
Istana dihancurkan, bangunan di Bagdad rata dengan tanah, semua warga kota tewas, kecuali beberapa orang yang selamat. Buku-buku yang ada di perpustakaan Bagdad dimusnahkan dan dibuang ke Sungai Tigris atau Sungai Dailah, sehingga air sungai dikatakan hitam terkena tinta.
Secara umum, Asia Tengah dikuasai oleh bangsa Mongol, dan tentara Islam menghilang. Situasi kacau ini mendorong Tassawuf untuk bangkit melawan. Para sufi ini mengorganisir kelompok gerilya dan bersama tentara kerajaan Mamluk dari Mesir, berhasil menghentikan perluasan kekuasaan tentara Mongol.
Mereka berhasil mengalahkan tentara Mongol dalam pertempuran dahsyat yang dikenal dengan Pertempuran Ain Jalut di Palestina pada tanggal 3 September 1260. Dinasti Ilkhan didirikan oleh Hulagu Khan setelah dia menghancurkan Kekhalifahan Islam.
Namun, pada masa cucunya, Ahmad Teguder, yang menjadi raja ketiga dinasti itu, ia justru memeluk Islam meski hanya memerintah selama dua tahun (1282-1284). Di era dinasti ke-7 raja Ilkhan, atau Gazan (1295-1304), ia masuk Islam dan menjadi Mahmud Gazan, Islam mulai bangkit kembali.
Posisi ummat Islam diberi ruang dakwah, dan peradaban Islam dikembangkan kembali. Perjuangan para sufi dengan senjata spiritual Sholawat Asyghil bisa menjadi contoh bagi kita bahwa Sholawat memiliki andil besar dalam membantu perjuangan. Sholavat memiliki banyak keagungan dan keutamaan untuk kebaikan umat manusia.
(Sumber:
Tim Bulan