Riset CNBC Indonesia
Putu Agus PransuamitraCNBC Indonesia
Riset
Jumat, 13/01/2023 16:20 WIB
Foto: Emas Batangan dan Koin di brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas batangan domestik belakangan ini terus melesat mengikuti pergerakan harga emas dunia. Bahkan, tidak menutup kemungkinan harganya akan lebih mahal tahun ini.
Meluncurkan data dari situs metalmulia.com dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk. (Antam), harga emas batangan pada Jumat (13/1/2022) naik Rp7.000/gram. Emas seberat 1 gram dijual Rp 1.042.000/bar, naik 0,68%.
Harga tersebut merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu lebih dari dua setengah tahun dan mendekati rekor termahal dalam sejarah yaitu Rp 1.065.000/batang yang dicapai pada 7 Agustus 2020.
Menengok ke belakang, harga emas batangan sudah mulai naik sejak November tahun lalu. Pada akhir Oktober dibanderol Rp 939.000/batang, artinya hingga posisi saat ini, harga sudah naik sekitar 11%.
Kenaikan ini sejalan dengan emas dunia yang saat ini mendekati US$ 1.900/troy ounce. Jika dilihat sejak bulan November, harga emas dunia sudah melonjak sekitar 16%.
Harga emas dunia menjadi faktor utama pendorong emas batangan domestik.
Selain itu ada faktor lain yang juga mempengaruhi nilai tukar rupiah permintaan persediaan. Kedua faktor ini dapat membuat persentase penurunan/kenaikan harga emas batangan menjadi lebih besar/kecil dibandingkan dengan emas dunia, bahkan terkadang berlawanan arah.
Harga emas dunia sendiri diperkirakan akan meroket tahun ini.
Chief investment officer Swiss Asia Capital, Juerg Kiener, memberikan proyeksi ekstremnya. Menurut dia, harga emas akan melambung hingga US$ 4.000 per troy ounce pada 2023.
Proyeksi ini didasarkan pada resesi dan pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).
“Emas tidak hanya naik 10-20% tapi akan sangat tinggi. Harga emas bisa menembus US$ 2.500-4.000 per troy ounce tahun depan (2023),” kata Kiener dikutip CNBC International.
Proyeksi ekstrim juga dikeluarkan oleh Saxo Bank. Bank Denmark memproyeksikan harga logam mulia tersebut akan terbang hingga US$ 3.000 per troy ounce.
Untuk diketahui, satu troy ounce setara dengan 31,1 gram. Jika harga emas dunia mencapai US$ 4.000/troy ounce, untuk mencari harga per gramnya, bagi dengan 31,1. Hasilnya US$ 128,6 per gram.
Dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis (12/1/2023) adalah Rp15.366/US$, maka harga emas dunia jika dikonversi ke rupiah bisa mencapai Rp1.976.334/gram.
Artinya, jika harga emas dunia melebihi US$ 4.000/troy ounce, maka harga emas batangan di dalam negeri bisa mencapai Rp. 2 juta/gram. Sekali lagi, ini juga tergantung kurs rupiah nantinya juga permintaan persediaan yang dapat membuat harga lebih tinggi atau lebih rendah.
HALAMAN BERIKUTNYA >>> The Fed Prediksi Akan Pangkas Suku Bunga Tahun Ini
Penafian: Cerita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli atau menjual aset terkait. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan Anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.