Ribuan santri putra dan putri dari 44 pondok pesantren/dayah se-Kabupaten Aceh Tamiang menggelar sholawat badar dan doa bersama yang dipusatkan di lapangan Parama Satwika, Mapolres Aceh Tamiang subuh tadi.
Dari pantauan aceh.antaranews.com di lokasi, meski hujan namun tidak membuat para santri beraktivitas, dimulai dengan sholat subuh berjamaah, kemudian mengaji dan melantunkan doa dan hadra yang dipimpin oleh Tengku Haki dan dilanjutkan dengan doa munajat yang dipimpin oleh Ustadz Abiya Nurmiswari.
“Tentu ini kehormatan dan kebanggaan kami. Mungkin ini, saya tidak bilang baru pertama kali, tapi ini sesuatu yang luar biasa. Satu hal yang sangat menyenangkan untuk kita lihat, begitu fajar menyingsing kita semua berkumpul untuk Habiskan waktu di sini untuk bersholawat dan berdoa bersama,” kata Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muhammad Yanis di Karang Baru, Senin.
Hal tersebut disampaikan Kapolres saat memberikan orasi pada acara Sholawat, Munajat Rajab 1444 Hijriah dalam rangka do’a bersama mahasiswa dan masyarakat Aceh Tamiang demi keamanan bangsa dan negara serta kepolisian Republik Indonesia.
Kegiatan keagamaan bersama santri ini diprakarsai oleh sejumlah pimpinan pesantren, dan dimediasi oleh kepolisian Aceh Tamiang, mengingat AKBP Muhammad Yanis masih merupakan cucu dari pendeta Aceh karismatik Abu Mudi.
Muhammad Yanis menjelaskan bahwa kegiatan sholat berjamaah, sholawat dan munajat diselenggarakan dengan tujuan untuk keamanan bangsa dan negara pada umumnya, serta keamanan masyarakat Aceh Tamiang pada khususnya.
“Semoga Allah melindungi kita dari bencana dan bahaya. Semoga Allah juga melindungi kita dari tindakan kriminal,” harap M Yanis.
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muhammad Yanis, mengungkapkan akhir-akhir ini muncul permasalahan bahkan tindakan pihak tidak bertanggung jawab yang menginginkan Aceh Tamiang tidak aman.
“Mari kita doakan semoga masyarakat Aceh Tamiang selalu diberkahi, selamat dan tentunya selalu dalam lindungan Allah SWT,” kata Yanis.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Aceh Tamiang meminta semua yang hadir untuk mendoakan kesembuhan ibunda tercinta yang sedang sakit.
“Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa ta’ala menyembuhkan dan mengangkat penyakitnya,” doa cucu ulama besar Aceh Abu Mudi Samalangan itu disambut gemuruh sapa Aamiin… dari ribuan santri.
Diakui, lembaga Polri AKBP Muhammad Yanis beberapa waktu lalu sempat terimbas berbagai peristiwa yang merusak citra Polri dan menyebabkan jatuhnya kepercayaan masyarakat. Namun di Aceh Tamiang kali ini ada yang luar biasa.
Di tengah ketidakpercayaan masyarakat ini, kata M Yanis, masyarakat di sini, khususnya para tokoh agama, adat, dan tokoh masyarakat, menyempatkan hadir di sini untuk berdoa, memberikan dukungan moril kepada polisi untuk tetap menjalankan tugasnya melindungi, mengayomi, dan menjaga. melayani masyarakat tentunya.
“Insya Allah, kami akan terus menjaga amanah yang diberikan masyarakat kepada kami.” Untuk itu kami juga mohon doanya agar kami selalu dapat menjaga amanah masyarakat dengan sebaik-baiknya,” kata Kapolres.
Kapolda Aceh Tamiang juga tak lupa mengucapkan terima kasih atas realisasi, kepercayaan pimpinan Dayah untuk menyelenggarakan kegiatan doa dan doa ini.
“Semoga kegiatan ini diridhoi Allah SWT, dan doa yang kita doakan terkabul,” pungkas Kapolres.
Pimpinan Pondok Pesantren Manarul Islam, Ustadz Mustafa menyampaikan salamnya kepada Kapolda Aceh Tamiang yang juga merupakan cucu dari Ulama Abu Mudi. Ustadz Mustafa juga menyampaikan bahwa sebelum acara ini, beberapa pimpinan pondok pesantren termasuk dirinya datang ke Kapolres Aceh Tamiang untuk mengadakan kegiatan sholawat munajat demi keselamatan dan ketentraman masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang.
Pihaknya bersyukur, beberapa hari kemudian Kapolres menanggapi permintaan mulia para tokoh agama tersebut dan memutuskan untuk segera memberinya kesempatan pada 13 Februari 2023 dan mengundang seluruh pesantren yang ada di Aceh Tamiang.
Pengasuh pondok pesantren di perbatasan Aceh-Sumatera Utara itu pun mengaku senang karena pengantin baru itu tak bisa tidur sejak tadi malam, ingin bangun pagi.
“Senang sekali bisa diberi kesempatan untuk berbicara di acara sholawat munajat pagi ini,” ujar Ustadz Mustafa yang mewakili seluruh pimpinan Dayah di Aceh Tamiang.
Ustadz Mustafa menyebutkan, ada 812 santri Pesantren/Dayah Manarul Islam di perbatasan Aceh Tamiang, yang diperkirakan 700 orang dipastikan datang ke Mapolres Aceh Tamiang. Menurutnya, anak angkatnya di pesantren sangat antusias mengikuti salat berjamaah di Polres Aceh Tamiang.
“Biasanya, ketika beberapa siswa kami bangun tidur di kamar mandi lagi. Tapi tadi pagi jam 03.30 WIB kami lihat mereka (santri) sudah sholat tahajud dan sudah menunggu truk menjemput mereka,” canda Ustadz.
“Tadi malam kami juga menghitung ada 43 siswa yang sakit. Semua orang pulih pagi ini. Alhamdulillah, semoga acara ini dapat memotivasi kami para mahasiswa di Aceh Tamiang untuk terus berdoa bersama agar Allah SWT melindungi kita dari segala macam kejahatan,” tambah Ustadz Mustafa.
Informasi diperoleh bahwa acara sholawat munajat di Polres Aceh Tamiang diikuti oleh 3.154 santri dari 44 pesantren yang tersebar di lima kecamatan, Kabupaten Aceh Tamiang. Ribuan mahasiswa, polisi, dan masyarakat Aceh Tamiang turut mendoakan para korban gempa di Turki dan Suriah.
Acara tersebut dihadiri oleh Plt Bupati Meurah Budiman yang diwakili oleh tenaga profesional, unsur Forkopimda, pimpinan lembaga agama dan adat, serta tokoh masyarakat dan sejumlah tokoh perbankan.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Aceh pada tahun 2023