TAPIN – Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan menawarkan program Kerja Sama Antar Daerah (KAD) untuk mengendalikan inflasi pangan dan kebutuhan beras warga di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
“MoU dengan Pemkot Palangka Raya sudah dilaksanakan sejak 14 September 2022. Kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan dengan PERPADI (Persatuan Penggilingan Padi) di Kabupaten Tapin,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Tapin Sufiansyah di Rantau, Rabu 8 Maret 2023.
Dalam pertemuan terakhir, Sulfiansyah mengatakan untuk tahap awal Pemkab Tapin akan memasok beras, namun sejauh ini belum sampai pada tahap realisasi pengiriman.
Nota kesepahaman antara Tapin dan Palangka Raya untuk mengatasi permasalahan nasional terkait ketersediaan beras melalui kerjasama yang akan berdampak besar bagi kemaslahatan masyarakat di kedua wilayah, serta mengatasi permasalahan pangan dan inflasi.
Akhir Februari lalu, Tapin-Palangka Raya melakukan koordinasi intensif terkait KAD yang akan dilaksanakan selama dua tahun.
Poin-poin pembahasan, kata dia, antara lain merumuskan jumlah permintaan, kemampuan provider hingga jenis beras yang akan dikirim.
Adapun dalam rapat saat itu Pemkot Palangka Raya menawar harga beras yang ditawarkan PERPADI, ujarnya.
Sulfiansyah yakin bisa membantu permasalahan Kota Palangka Raya mengingat daerah Tapin selalu kelebihan beras dan menjadi salah satu lumbung pangan di Kalsel.
“Produksi beras kami sekitar 361 ton per tahun, sehingga kami gencar melakukan promosi beras ke daerah lain yang juga membutuhkan,” kata Sulfiansyah.
Sulfiansyah menambahkan, jenis beras Tapin lokal yang digemari masyarakat Kota Palangka Raya seperti Kupang, Mayang Unus, Ciherang, Mekongga hingga Inpari 42.
“Dengan adanya kerjasama ini, kami dari pihak pemerintah berusaha untuk menyederhanakan rantai penjualan beras karena selama ini petani menjual kepada tengkulak dengan keuntungan yang tidak seimbang. Jadi, semakin pendek rantai ekonomi beras maka akan semakin menguntungkan bagi petani,” dia berkata.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah menyampaikan masalah utama yang sama, yakni inflasi pangan dan kebutuhan beras.
“Pertemuan ini dalam rangka mengatasi inflasi di Kota Palangka Raya. Seperti yang kita ketahui, Kota Palangka Raya sendiri kekurangan pasokan beras. Melalui pertemuan ini, saya berharap Pemkab Tapin bisa berbagi informasi dan solusi,” ujar Umi .
KAD ini, tidak menutup kemungkinan juga dapat dijalin dengan daerah lain di Indonesia. Terutama, untuk program serupa yang telah dilaksanakan Pemkot Palangka Raya.
Tak hanya beras, kekayaan pertanian daerah Tapin disebut juga menawarkan komoditas pangan lainnya, seperti cabai rawit hiyung, cabai merah besar, jahe merah dan aneka sayuran.
Tidak ada syarat yang merepotkan untuk KDA ini dengan Tapin. Sederhananya, yang penting ada kesesuaian antara harga dan kualitas barang.
(DI ANTARA)
(Dikunjungi 2 kali, 2 kunjungan hari ini)