Sebagai tetangga ibu kota negara baru, Nusantara, Kalsel harus siap menyuplai kebutuhan pangan Kaltim. Sedangkan produksi beras Banua justru mengalami penurunan.
***
BANJARBARU – Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, produksi beras pada 2022 hanya 819,42 ribu ton GKG (gabah giling kering). Padahal pada 2021 sebelumnya mencapai 1,02 juta ton GKG.
Meski demikian, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman tetap optimis panen 2023 akan membaik.
“Produksi beras tahun ini diperkirakan sekitar 1,2 juta ton. Jadi kami bisa mensuplai beras ke IKN,” ujarnya.
Apalagi Kementan langsung meminta agar Kalsel menjadi salah satu penyangga pangan IKN 2024.
“Karena yang dibutuhkan IKN sekitar 200 hingga 300 ribu ton beras dari Kalsel. Jadi sektor pertanian harus dimaksimalkan,” ujarnya.
Untuk bisa memasok beras sebanyak itu, Kalsel harus berbenah untuk meningkatkan produksi beras.
“Salah satunya memperbaiki sawah yang selama tiga tahun terakhir sering tergenang banjir,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan, salah satunya pengerukan sungai. Sehingga irigasi lebih baik. “Sehingga perlu kerjasama dengan Balai Wilayah Sungai dan Dinas Pekerjaan Umum,” jelasnya.
Sementara itu, Fungsional Pelaksana BPS BPS Kalsel, Fachri Ubadiyah mengatakan, pada Januari 2023 produksi beras diperkirakan mencapai 3,19 ribu ton GKG.
“Sedangkan potensi produksi beras Februari-April 2023 mencapai 242,22 ribu ton GKG,” ujarnya.
Dengan demikian, total potensi produksi beras pada Januari-April 2023 diperkirakan mencapai 245,41 ribu ton GKG atau naik 85,28 ribu ton GKG (53,26 persen) dibandingkan Januari-April 2022 yang sebesar 160,13 ribu ton GKG.
Fachri mengatakan potensi peningkatan produksi padi yang signifikan pada Januari-April 2023 dibandingkan subround yang sama (empat bulan) pada 2022 akan terjadi di Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Tengah, dan Hulu Sungai Selatan.
Sedangkan jika dikonversi menjadi beras, pada Januari 2023 produksi beras diperkirakan mencapai 1,89 ribu ton. “Sedangkan potensi produksi Februari hingga April 2023 sebesar 143,32 ribu ton,” ujarnya.
Dengan begitu, potensi produksi beras pada Januari-April 2023 diperkirakan mencapai 145,21 ribu ton atau naik 50,46 ribu ton (53,26 persen).
“Karena Januari hingga April 2022 produksi beras hanya 94,75 ribu ton,” pungkas Fachri. (ris/gr/fud)