HARIANHALUAN.COM– Salah satu amalan sunnah yang mudah dilakukan umat muslim dalam kesehariannya adalah membaca Sholawat Nabi.
Tentu saja, ada waktu-waktu yang efektif untuk mengamalkan sunnah ini dengan membaca doa-doa Nabi karena dapat dibaca kapan saja.
Seperti sebelum berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ketika nama Baginda Nabi Muhammad SAW terdengar, pada hari Jumat dan ketika memasuki atau meninggalkan masjid.
Baca Juga : Kunci Jawaban Bahasa Sunda Kelas 5 Halaman 58 59 60 61 62 Rancage Silabus Bahasa Sunda 2013
Sholawat Nabi adalah pujian sekaligus doa yang jika dibaca akan membawa keberkahan dalam hidup Anda dan semoga doa Anda terkabul.
Perintah sholawat Nabi juga datang langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an Surat Al Ahzab ayat 56:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَى النَّبِيََّبِي
Bahasa Arab Latin: Innallāha wa malā`ikatāḥ yuṣallụna ‘alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmẹ ṣallụ ‘alaihi wa sallimụ taslīma.
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berdoa untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berdoalah untuk Nabi dan sambutlah dia dengan penuh hormat.” (QS Al Ahzab: 56)
Baca Juga: Prediksi Real Madrid Vs Liverpool, Leg 2 Liga Champions Kamis 16 Maret Susunan Pemain & Hasil
Berikut bacaan Sholawat Nabi beserta terjemahan bahasa arab, latin, dan yang biasa dibaca :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Bahasa Arab Latin: Alahumma salli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama sallaita ‘ala Ibrahima wa barik ‘ala Muhammad kama barakta ‘ala ali Ibrahim fil-‘alamin, innaka hamidun majid.
Artinya: “Ya Allah, kirimkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkati keluarga Ibrahim, dan shalawat atas Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau kirimkan shalawat atas keluarga Ibrahim antara lain. Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu, Tuanku, Yang Mulia.” (HR An-Nasa’i).