maeCNBC Indonesia
Pasar
Rabu, 15/03/2023 06:55 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas mulai menurun setelah terbang tinggi selama empat hari. Pada penutupan perdagangan Selasa (14/3/2023), emas ditutup di level US$ 1.902,12 per troy ounce. Harga logam mulia turun 0,58%.
Perosotan emas kemarin mengakhiri kecemerlangan empat hari sebelumnya. Sejak Rabu (8/3/2023) hingga Senin pekan ini atau empat hari bursa, harga emas sudah terbang 5,5%.
Emas bahkan mencatat kenaikan 2,43% sehari pada hari Senin. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak 10 November 2022 atau dalam empat bulan terakhir dimana pada tanggal tersebut emas terbang 2,84% sehari.
Penguatan luar biasa pada Senin pekan ini juga membawa emas kembali ke level psikologis US$1.900 per troy ounce lagi setelah terlempar dari level tersebut sejak 2 Februari 2023.
Harga emas berkibar akibat meningkatnya kekhawatiran pasar di Amerika Serikat (AS) pasca krisis yang melanda Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Setelah kemarin turun tajam, harga emas naik tipis pagi ini. Pada perdagangan hari ini, Rabu (15/3/2023) pukul 06:28 WIB, harga emas berada di level US$ 1.904,05 per troy ounce. Harga sedikit menguat 0,1%.
Han Tan, Analis TD Exinity, menjelaskan emas kembali melemah dan hanya naik tipis karena kekhawatiran krisis perbankan sudah mulai mereda.
Namun, dia mengingatkan emas masih berpotensi menguat jika krisis semakin parah.
“Emas mengambil nafas setelah melonjak luar biasa akibat kekhawatiran pasar. Selama ada risiko penyebaran risiko krisis SVB, aset aman seperti emas akan tetap menjadi pilihan,” ujar Han Tan dikutip dari Reuters.
Selain SVB, emas juga mendapat dukungan lain berupa inflasi AS yang melandai. Inflasi turun menjadi 6% (year on year/yoy) pada Februari 2023, terendah sejak September 2021.
Inflasi yang lesu dan krisis SVB semakin meningkatkan optimisme pelaku pasar bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melemah.
The Fed diperkirakan hanya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps minggu depan. The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 450 bps sejak Maret tahun lalu menjadi 4,5-4,75%.
Jika Fed melemah maka dolar AS akan melemah dan ini akan menguntungkan emas karena harganya lebih terjangkau untuk dibeli sebagai investasi.
PENELITIAN CNBC INDONESIA
(mae/mae)