Jakarta – Dalam ajaran Islam, ada cara-cara yang harus diperhatikan oleh umat Islam ketika mendengar adzan. Apa sopan santun yang tepat?
Adab ketika adzan berkumandang
Salah satu adab yang perlu diperhatikan adalah menanggapi adzan dengan mengucapkan bacaan yang diajarkan oleh muadzin atau orang yang mengumandangkan adzan, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
Tuhan memberkati
Artinya: “Bila kamu mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang dikatakan muadzin.” (HR Bukhari dan Muslim)
Membaca dengan lafal yang sama dengan muadzin merupakan amalan yang dianjurkan, dan hal ini juga disebutkan dalam hadits Umar RA. dia berkata,
“Salah satu keutamaan dalam berbicara adalah ketika muadzin membaca”hayya ‘alatain‘ (dua kali hayya’ala), maka kita harus menjawab dengan ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’ (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah)” (HR Muslim)
Selain itu, menurut Buku Fathul ‘Allam Juz 2Disarankan pula bagi orang yang mendengar adzan untuk menanggapinya dengan terus menerus melafalkan adzan tarji’il (memperpanjang azan) atau mengulanginya.
Mengutip Imam An Nawawi dalam Adab berdampingan dengan Al-Qur’an (Edisi Diperbarui)Menurut mazhab Siyafi, pembaca Al Quran yang mendengar adzan juga harus berhenti membaca. Bahkan, ada anjuran agar umat Islam ini bisa menanggapi setiap kata adzan dan Iqamah akan kembali hanya dengan melanjutkan bacaan.
Selain itu, para ulama Syafi’i, Maliki dan mazhab lainnya mengatakan bahwa berbicara ketika adzan adalah makruh dan menyarankan mereka untuk menanggapi adzan. Namun, jika situasinya mendesak, diperbolehkan berbicara sesuai kebutuhan.
Selain adab saat adzan dikumandangkan seperti yang telah dijelaskan di atas. Ada tata krama yang juga bisa diperhatikan saat adzan selesai.
Adab setelah azan berkumandang
Dikutip dari buku Adab dan doa harian untuk Muslim sejati ditulis oleh Thoriq Aziz Jayana, dijelaskan ada beberapa cara setelah selesai adzan. Salah satunya, membaca doa setelah adzan sebagai berikut.
Allah, Yang Maha Tinggi lagi Maha Penyayang, ya Allah
Bahasa Arab Latin: “Allahumma rabba hadzihid da’watit tammah was namatil qaa-imah ati Muhammadanil washilata wal fadhilata wasy neurora wad darajatal ‘aliyatar rofiy’ah wab ‘atshu maqamam mahmudanil ladzi wa in”naad birala tu arhamar Rahiyn.”
Artinya: “Ya Allah, Tuhan yang memiliki penyempurna azan dan mendirikan shalat, berilah Nabi Muhammad asilah (tempat yang mulia), kemuliaan dan derajat yang tinggi. Tempatkan dia pada kedudukan terpuji yang Kau janjikan. Menjadi dari semua Penyayang. “
Setelah azan selesai, dianjurkan untuk berdoa sesuai dengan kebutuhan kita. Hal ini karena beribadah antara Adzan dan Iqamah memiliki keistimewaan Allah SWT dapat mengabulkan doa kita.
Selanjutnya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak bacaan Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut bacaannya,
أَللَّهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيّدِنا مُحَمَّدُ وَ عَلَى املَسَِ مَّدٌ
Bahasa Arab Latin: “Allahumma halli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.”
Artinya : “Ya Allah, tambahkan kemuliaan dan kesejahteraan bagi Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”
Atau bisa membaca doa-doa yang lebih panjang seperti doa Ibrahimijja (sebagai doa dalam tahiyat) atau wiridani lainnya.
Selain itu, setelah mendengar azan, umat Islam harus segera pergi ke masjid untuk shalat. Kecuali ada kewajiban lain yang menghalangi untuk datang ke masjid.
Tonton videonya”Bahas pembakaran Al-Quran di Swedia, OKI menggelar rapat darurat“
(rah/rah)