Tanjung (ANTARA) – PT Adaro Indonesia kembali mengukuhkan diri sebagai perusahaan tambang dengan pengelolaan lingkungan terbaik. Kinerja positif tersebut membuat perusahaan tambang batu bara tersebut meraih penghargaan Proper Emas 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya dan diterima oleh Direktur Utama PT Adaro Indonesia, Priyadi, di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia, Kamis (29/12).
Ini merupakan Proper Emas kelima yang diterima Adaro sejak pertama kali pada tahun 2012, yang dilanjutkan pada tahun 2019, 2020, 2021, dan 2022.
Menurut Direktur Operasi PT Adaro Indonesia, Wahyu Sulistiyo, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak yang terlibat.
Wahyu mengatakan penilaian Proper Emas tidak hanya satu aspek tetapi melibatkan banyak aspek, antara lain pengelolaan lingkungan, good mining practice atau praktik penambangan yang baikpemberdayaan masyarakat sekitar tambang, hingga pengelolaan faktor pendukung kegiatan operasional seperti keamanan, hubungan dengan masyarakat sekitar, dan citra positif perusahaan yang dibangun di media massa.
Melalui penghargaan ini, lanjut Wahyu, tantangan ke depan akan semakin banyak, sehingga sinergi antar fungsi di Adaro harus terus diperkuat dan properti ini sejalan dengan transformasi Grup Adaro yang secara bertahap akan bertransformasi menuju Green. Energi.
“Seluruh aspek operasional Adaro harus bersinergi untuk mencapai tujuan mewujudkan masyarakat pascatambang yang mandiri,” katanya.
Sementara itu, Suhernomo, Head of Mining Engineering PT Adaro Indonesia mengatakan, penghargaan Proper Emas tersebut tidak lepas dari pembinaan berkelanjutan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, serta Direktorat Teknik & Lingkungan, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, ESDM. menuju Adaro.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para pemangku kepentingan yang telah mendukung Adaro untuk memenangkan penghargaan ini,” ujarnya.
“Kami juga berterima kasih kepada perusahaan induk kami, PT Adaro Energy Indonesia yang telah menempatkannya terlebih dahulu nilai perusahaan hijau masa depan dan kepemimpinan hijau,” pungkasnya.
Dalam penilaian Proper tahun ini, PT Adaro Indonesia mengusung program unggulan pemanfaatan tanaman bambu untuk mendukung kegiatan operasional dan program pemberdayaan masyarakat.
Bambu yang memiliki fungsi menyerap karbon, menghasilkan oksigen, dan menyimpan cadangan air, digunakan Adaro untuk mendukung kegiatan operasional.
Seperti penanaman di pinggir jalan angkut, di area pelabuhan Kelanis, di area laboratorium pascatambang, maupun di area lain di wilayah operasional.
Selain itu, Adaro telah mengembangkan tanaman bambu di area tersebut pembibitan dan pusat kajian pascatambang dalam rangka sinergi pascatambang dengan program pemberdayaan masyarakat.
Dalam aspek program pemberdayaan masyarakat, Adaro menginisiasi pemanfaatan tanaman bambu sebagai komoditas unggulan dalam membangun Pasar Budaya Racah Mulang di Desa Balida, Kabupaten Balangan.
Desa wisata yang dibangun oleh PT Adaro Indonesia pada tahun 2019 ini kini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Balangan yang menawarkan sajian landscape bertema bambu, kuliner lokal, serta pagelaran seni budaya khas Banjar.(Adv)