BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Ekskavator berat di Gunung Titi, Desa Pihandam, Kecamatan Limpasu, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), akhirnya meninggalkan lokasi.
Informasi yang diperoleh Banjarmasinpost.co.id dari warga setempat, yakni pada Rabu (24/8/2022) siang alat berat tersebut telah diangkut menggunakan mobil angkut.
Sebelumnya, alat berat itu digunakan untuk membersihkan lahan di sekitar Gunung Titi yang diduga sebagai jalan akses menuju lokasi lahan yang terdapat batu bara, yakni di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten HST.
Petugas Satpol PP bersama unsur Forkopimcam Limpasu telah memantau lokasi di mana alat berat diparkir di tengah perkebunan karet milik warga.
Baca juga: Pantau Lokasi Pembukaan Jalan Diduga Akses Batu Bara, Pemkab HST Sebut Sudah Dihentikan
Baca juga: Dukung Pengaruh Adat Tanpa Judi, Pemkab HST Serahkan Bantuan Sembako ke Balai Harung Dewata
Baca juga: Korban Terkena Tembakan di Daha HSS Kabupaten Akan Dioperasikan Kembali Untuk Mengeluarkan Sisa Proyektil
Baca juga: Nelayan HSS Kalsel Jadi Korban Peluru Nyasar, Polres HSS: Anggota Kejar Tersangka Narkoba
Kepala Divisi Lingkungan dan Transportasi HST Irfan Sunarko saat dikonfirmasi terkait turunnya alat berat tersebut membenarkan hal tersebut.
Menurut informasi dari mitra Dinas LHP HST di lapangan, alat tersebut sudah diangkut atau dikembalikan dari Gunung Titi. “Kami tidak memantau ke mana alat berat itu dibawa,” kata Irfan.
Sementara itu, Pemkab HST, kata Irfan, akan terus memantau aktivitas di lokasi Gunung Titi berkoordinasi dengan Forkopimcam Limpasu agar tidak terjadi aktivitas penambangan liar atau tanpa izin.
Sebelumnya diberitakan, Sekda HST H Muhammad Yani atas nama Bupati HST melayangkan surat ke Dinas ESDM Kalsel
Surat tersebut meminta Dinas ESDM Kalsel untuk memberikan pendampingan advokasi hukum atas maraknya kegiatan penambangan batu bara tanpa izin di Kabupaten HST.
Surat itu disalin ke berbagai pihak, antara lain Kapolda Kalsel dan Danrem 101 Antasari Kalsel, Dirjen Minerba Jakarta dan Kepala Balai Gakkum KLHK Kalsel di Samarinda.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)