Angka stunting di Kecamatan Pemurus Dalam, Banjarmasin Selatan masih merupakan perhatian serius. Untuk itu, pihak kecamatan telah mengadakan rapat koordinasi (rakor) guna melakukan evaluasi. Rakor tersebut berlangsung di Aula Kecamatan Pemurus Dalam pada Kamis (19/10/23) pagi.
Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Desa Pemurus Dalam Banjarmasin, Shelleya Desseta, dan dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan Banjarmasin Selatan, Mariani, Kepala Puskesmas Pemurus Dalam, dan komunitas terkait.
Shelleya menjelaskan bahwa rakor ini merupakan salah satu upaya dari pihaknya untuk menurunkan angka stunting di wilayah Kecamatan Pemurus Dalam yang masih menjadi permasalahan serius. Meskipun angka stunting telah mengalami penurunan, namun masih perlu adanya tindakan lebih lanjut.
Menurut Shelleya, saat ini terdapat 66 kasus stunting di wilayahnya, sedangkan sebelumnya terdapat 77 kasus. Meskipun terdapat penurunan sebanyak 10 kasus, namun angka tersebut masih memprihatinkan.
“Kami sangat serius menghadapi masalah ini. Sebelum rakor ini, kami juga telah melakukan kegiatan musyawarah. Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, kami bisa melakukan evaluasi untuk rakor kali ini,” ungkap Shelleya.
Shelleya juga menyatakan bahwa rata-rata penderita stunting di Desa Pemurus Dalam berusia 2 tahun, sehingga perlu ada persiapan pengobatan yang difokuskan pada ibu hamil.
Pertanyaan Umum:
1. Apa yang dimaksud dengan stunting?
Stunting merujuk pada kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kondisi gizi yang buruk. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak seumur mereka.
2. Apa penyebab utama stunting?
Stunting disebabkan oleh gizi buruk atau kurangnya zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jangka waktu yang lama, terutama pada periode pertumbuhan yang penting seperti 1.000 hari pertama sejak masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak.
3. Apa dampak dari stunting?
Stunting dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis, rendahnya prestasi belajar dan produktivitas ekonomi di masa dewasa, serta meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
4. Apa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting?
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting antara lain adalah pemberian gizi yang cukup pada ibu hamil, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, pendidikan gizi kepada masyarakat, serta perbaikan sanitasi dan akses ke air bersih.