Jamaah haji kloter pertama tiba di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/7/2022) dini hari (ilustrasi). PT Angkasa Pura (AP) II (AP) II (Persero) memastikan siap untuk membuka layanan fast track atau Mecca Route pada penerbangan Haji 2023. Khususnya layanan fast track di Bandara Soekarno-Hatta saat penerbangan haji tahun ini.
REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG — PT Angkasa Pura (AP) II (AP) II (Persero) memastikan siap membuka layanan fast track atau Mecca Route pada penerbangan Haji 2023. Khususnya layanan fast track di Bandara Soekarno-Hatta saat penerbangan haji tahun ini.
“Yang jelas Bandara Soekarno-Hatta kemungkinan besar tidak ada kendala (membuka layanan fast track Haji 2023),” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin usai menghadiri Airlines Gathering di Sheraton Belitung Resort, baru-baru ini.
Meskipun begitu, Awaluddin mengungkapkan, saat ini arahan yang sudah diterima baru Bandara Soekarno-Hatta saja yang akan membuka layanan fast track untuk penerbangan Haji 2023. Dia belum bisa memastikan bandara AP II lainnya yang akan membuka layanan fast track.
“Karena waktu 2019 dan 2018 belum pandemi kan. Waktu 2020 tidak ada haji. Itu (layanan fast track) hanya Cengkareng,” ucap Awaluddin.
Dia menambahkan, otoritas Arab Saudi juga baru melakukan survei untuk layanan fast track di Bandara Soekarno-Hatta. Sementara untuk Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat hanya dilakukan survei untuk melayani embarkasi dan debarkasi Haji 2023.
Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Layanan tersebut untuk jamaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.
“Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, pihak Saudi meminta fasilitas ruang tunggu fast track Bandara Soetta yang lebih luas dan akses yang lebih mudah,” ucap Hilman.
Hilman menuturkan, layanan fast track sudah dimulai sejak 2018. Melalui layanan tersebut, proses imigrasi jamaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia sehingga tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.
“Jumlah jamaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track sebanyak 55.321 orang,” ujar Hilman.