BERITA PANGKALPINANG, BABEL – Anggota DPRD Kota Pangkalpinang Arnadi berharap rencana pembangunan kolam retensi Slag-Pedindang di Kabupaten Bangka Tengah segera terealisasi. “Karena kegiatan ini akan berdampak pada penanggulangan banjir di Kota Pangkalpinang,” ujar Arnadi, Rabu (25/1/2019). 2023).
Menurutnya, rencana pembangunan kolam retensi antara Desa Terak dan Desa Pedindang sangat tepat. Hal ini karena daerah tersebut merupakan hulu sungai di Pangkalpinang.
“Sebenarnya ini bukan hal baru karena sejak banjir besar melanda Pangkalpinang (tahun 2016–red) maka dibuatlah big design plan penanggulangan banjir Kota Pangkalpinang,” kata Arnadi.
Sejak awal tahun 2020, lanjutnya, Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) telah menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Kota Pangkalpinang.
Bahkan, hasil rapat tersebut disampaikan langsung ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hasil pertemuan yang dimaksud yaitu rencana pembangunan beberapa pintu air di tiga sungai di Pangkalpinang yaitu Sungai Pedindang, hulu Sungai Rangkui dari daerah Kace (Kabupaten Bangka), dan sungai-sungai di daerah Ketapang.
“Rencananya hulu Pedindang, hulu sungai Rangkui di Kace, hingga Ketapang ditutup dengan pintu air di Ketapang. Ini, termasuk Teluk Bayur, menjadi kewenangan pemerintah pusat,” kata Arnadi.
Meski demikian, dia berharap rencana tersebut dimulai dengan pembangunan kolam retensi terak-pedindang. Diharapkan rencana pembangunan kolam retensi Terak-Pedindang segera terealisasi.
“Untuk penanggulangan banjir setiap tahun dialokasikan anggaran yang cukup besar, seperti untuk pengerukan saluran sungai, revitalisasi saluran primer, termasuk pembebasan lahan untuk kolam retensi Bukit Nyatoh sehingga diharapkan dengan kerjasama pemerintah pusat dan Kota Pangkalpinang. Pemerintah, masalah banjir perlahan bisa teratasi,” kata Arnadi.
Masalah pembebasan lahan
Sebelumnya diberitakan bahwa kolam retensi Terak-Pedindang di Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, akan dibangun sebagai cadangan air dan mencegah banjir di wilayah Kota Pangkalpinang. Namun, pembangunan dengan anggaran pusat yang rencananya dilakukan tahun ini masih terkendala pembebasan lahan.
“Tahun ini anggarannya sudah kami siapkan, kendala kami hanya pembebasan lahan, makanya kami mohon dukungannya,” kata Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bangka Belitung Panca Hermawan saat rapat koordinasi, Senin (23/1). /2023).
Panca mengatakan, Kolam Retensi Terak-Pedindang memiliki banyak manfaat. Salah satunya mampu mengurangi banjir hingga 69 persen di wilayah Kota Pangkalpinang yang selama ini sering dilanda.
“Bangka Tengah akan mendapat manfaat mulai dari menambah sarana wisata air, mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga konservasi air dengan menambah cadangan air tanah,” kata Panca.
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin akan mendorong pemangku kepentingan terkait untuk segera menyelesaikan masalah tersebut agar anggaran yang dikucurkan tidak sia-sia.
Ridwan menilai banyak manfaat jangka panjang dari pembangunan kolam retensi bagi Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah. Ia juga meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada kepentingan pribadi dalam pembangunan kolam retensi tersebut. Tujuannya semata-mata untuk kepentingan masyarakat dan ingin melihat kemajuan di Bumi Serumpun Sebalai.
“Pemerintah pusat sudah mengalokasikan dana miliaran untuk ini, jangan sampai tidak terjadi. Mari kita cari jalan keluarnya bersama-sama sekeluarga,” kata Ridwan seraya menambahkan kolam retensi diproyeksikan mampu menampung volume 540.000 meter kubik. air.
Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil juga berharap agar pembangunan Retensi Tambak-Pedindang segera terwujud untuk kepentingan masyarakat Pangkalpinang.
Molen, sapaan akrabnya, mengatakan, selama ini pihaknya harus menganggarkan dana normalisasi sungai setiap tahun untuk mengurangi banjir di Pangkalpinang. Hal ini akan terus terjadi jika kawasan hulu yang salah satunya di Terak-Pedindang tidak dibenahi.
“Saya mewakili Pangkalpinang, saya berharap pekerjaan ini tidak tertunda. Namun, jika lahan masih terkendala di sini, saya sarankan alihkan pembangunan ke Selindung yang lahannya sudah clear,” ujarnya.. (u1/Kompas.com)