Pariwisata Kalimantan Selatan. Sebelum ramai dikunjungi peziarah dalam satu dekade terakhir, Makam Datu Muning di Desa Sungai Rutas sempat menjadi sorotan publik kala itu.
Tempat wisata religi ini tepatnya berada di Lok Buah, Desa Sungai Rutas, Kecamatan Candi Laras Selatan (CLS), Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Konon, pemilik nama Muhammad Ilyas yang bersemayam di makam di hutan rawa itu adalah seorang ulama yang berjuang melawan penjajahan Belanda.
Dia dan pejuang lainnya mengasingkan diri ke tempat terpencil untuk bersembunyi dan menyusun strategi perlawanan.
Di awal ziarah, makam Datu Muning hanyalah sebidang tanah kosong yang tidak ditumbuhi rumput dan tidak terendam air meskipun di sekitarnya air pasang.
“Jadi semacam keramat yang diyakini masyarakat,” kata Muhammad Nur Ihsan, salah satu juru kunci makam, Sabtu (24/6/2023).
Hingga suatu ketika ada warga dari Palangkaraya yang datang berziarah setelah mendapat petunjuk melalui mimpi.
Ia pun membangun pemugaran makam dengan kayu ulin sederhana, sesuai pesan yang didapatnya dalam mimpi.
Juru kunci yang akrab disapa Uman itu juga mengatakan, nama Datu Muning menjadi inspirasi para peziarah.
Sedangkan masyarakat Sungai Rutas biasa menyebut Datu Lok Buah sesuai dengan letak makamnya.
Nama Muhammad Ilyas didapat setelah meminta petunjuk dari ulama di Martapura, yakni Guru Zarkasyi yang diundang menghadiri acara di Masjid Baitun Nur yang letaknya tak jauh dari dermaga Sungai Rutas.
Usai acara, Empu Zarkasyi dibawa ke makam dan mendapat petunjuk bahwa yang dimaksud Datu Muning adalah Muhammad Ilyas, jelas Uman saat ditemui.
Hingga saat ini, baik nama Daru Muning maupun Muhammad Ilyas masih melekat di mulut dan telinga masyarakat dan jemaah haji.