Banjir kembali melanda Amuntai. Diapit oleh tiga sungai besar – Sungai Tabalong, Balangan dan Nagara – Pemkab HSU perlu mencari solusi mengatasi penyebab banjir.
Plt Bupati HSU Raden Suria Fadliansyah yang mengamati kondisi banjir akhir-akhir ini mengatakan, topografi HSU berada di cekungan rendah dan merupakan lokasi akumulasi air dari hulu Sungai Tabalong dan Balangan. Apalagi, di kawasan yang dipimpinnya juga terdapat Sungai Negara, tempat kedua sungai itu bertemu.
Dalam praktiknya, kata dia, kedua sungai tersebut menjadi pemicu meluapnya aliran sungai dan berdampak pada permukiman.
Maka menanggapi banjir yang terus berulang setiap tahunnya, Raden Suria berencana berkoordinasi dengan Pemkab Tabalong dan Balangan. Bahkan menurutnya, masalah banjir ini juga harus dilaporkan ke pemerintah pusat.
“Harus ada aliran pemecah gelombang dari Sungai Tabalong dan Balangan, agar air tidak semuanya langsung ke Sungai Negara di HSU,” kata Pj Bupati saat berdialog dengan media partner HSU baru-baru ini.
Sodets sungai juga bisa menjadi alternatif. “Mudah-mudahan upaya ini bisa dilaksanakan, sehingga tradisi banjir tahunan bisa dicegah. Karena banjir itu, sudah pasti masyarakat juga yang paling merasakan korbannya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda HSU Budi Lesmana mengatakan, keberadaan Polder Alabio merupakan kantong air atau reservoir yang berperan penting dalam pengairan dan kantong air saat hujan.
“Polder Alabio memiliki luas kurang lebih 6.000 hektare yang tersebar di empat kecamatan, Sungai Pandan, Sungai Tabukan, Danau Babirik dan Danau Panggang. Itu sudah lama menjadi sistem pengendalian air dari hulu sungai,” kata Budi kepada wartawan, Senin (12/12).
Namun, seringnya peningkatan pembangunan dan pemukiman menjadikan sebagian lahan rawa sebagai lokasi pemukiman, sehingga daerah resapan air di HSU juga semakin berkurang.
“Apa yang direncanakan atau didiskusikan oleh Plt Bupati HSU Raden Suria, ada benarnya melakukan sodet sungai dan membuat sekat sungai dengan melibatkan daerah tetangga seperti Tabalong dan Balangan,” dukungnya.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD HSU Sugeng Riyadi mengatakan, banjir di HSU lebih banyak dipicu oleh pengiriman air, karena HSU berada di wilayah terendah Tabalong dan Balangan.
“Hujan lokal jarang terjadi dan banjir hampir tidak pernah terjadi. Jadi berbahaya kalau hujan di hulu sungai dan Polder Alabio penuh resapan air, maka dipastikan akan terjadi banjir di daerah ini,” ujarnya. (mar/ij/ran)