Jakarta – Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla melanda sejumlah wilayah di Tanah Air.
Presiden Jokowi pun memberikan perintah langsung kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk menyikapi dan mengantisipasi hal tersebut.
Saya sudah memerintahkan Panglima dan Kapolri, serta pemerintah daerah, untuk segera menangani setiap titik api, sekecil apapun, agar tidak semakin membesar,” kata Jokowi di Jakarta, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Ia mengatakan, saat ini suhu udara di Indonesia lebih panas dari biasanya.
Selain itu, musim kemarau panjang juga berpotensi meningkatkan dan memperluas jumlah titik panas di berbagai wilayah.
“Iya ini sangat panas, musim kemarau yang berkepanjangan dan panasnya melebihi rata-rata,” jelasnya.
Meski begitu, Jokowi menganggap pengendalian karhutla saat ini sudah sangat baik dibandingkan dengan karhutla pada tahun 2015.
“Kami masih dapat mengendalikannya dengan baik sampai saat ini. Bandingkanlah dengan tahun 2015 yang masih jauh lebih buruk. Namun, kebakaran tentu akan menghasilkan asap dan asapnya dapat terbawa angin ke mana-mana,” ujarnya.
Salah satu daerah yang terkena karhutla adalah Kalimantan Selatan, terutama di Kota Banjarmasin.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin, Husni Thamrin, mengatakan bahwa kabut asap yang melanda wilayah tersebut disebabkan oleh kebakaran lahan.
Sejak 26 Juni hingga 3 Oktober 2023, BPBD Kota Banjarmasin mencatat terjadi setidaknya 33 kebakaran lahan di wilayahnya.
“Luasan kebakaran di 33 titik ini mencapai 5,3 hektar. Skala kebakaran ini cukup kecil dan mudah dijangkau karena dekat dengan jalan raya, sehingga bisa segera ditangani. Sebagian besar kebakaran disebabkan oleh kelalaian pembakaran sampah yang menjalar ke semak-semak,” kata Husni, pada Kamis, 5 Oktober 2023. []
Frequently Asked Questions (FAQs)
1. Apa yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan?
Kebakaran hutan dan lahan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelalaian manusia seperti pembakaran sampah yang tidak terkendali dan penebangan liar. Faktor cuaca, seperti musim kemarau yang panjang dan suhu udara yang tinggi, juga dapat memperburuk kondisi yang memungkinkan kebakaran terjadi.
2. Bagaimana Pemerintah Indonesia menangani karhutla?
Pemerintah Indonesia, termasuk Presiden Jokowi, Kapolri, dan Panglima TNI, telah memberikan perintah langsung untuk menangani karhutla dengan segera dan mencegahnya semakin meluas. Upaya penanggulangan meliputi pemadaman titik api, penegakan hukum terhadap pelaku yang disengaja menyebabkan kebakaran, serta kampanye kesadaran masyarakat untuk mencegah kebakaran lahan.
3. Apakah situasi karhutla Indonesia saat ini lebih baik daripada tahun 2015?
Menurut Presiden Jokowi, pengendalian karhutla saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2015. Meskipun kondisi masih terkendali, asap dari kebakaran hutan dan lahan tetap menjadi masalah dan bisa terbawa angin ke wilayah lain.
4. Apakah ada upaya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di masa depan?
Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di masa depan, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah, antara lain meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum, memperkuat kerja sama antarlembaga terkait, dan mengedukasi masyarakat mengenai bahaya kebakaran dan upaya pencegahannya. Selain itu, perlu pula adanya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan jika ada tindakan pembakaran yang tidak terkontrol.