Tetesan Awan Panas Masih Berlanjut, Masyarakat Diminta Tidak Beraktivitas di KRB
Minggu, 12 Maret 2023 – Dibaca 37 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
KONFERENSI PERS
NOMOR: 109.Pers/04/SJI/2023
Tanggal: 12 Maret 2023
Hujan Awan Panas Masih Berlanjut, Masyarakat Diminta Tidak Beraktivitas di KRB G. Merapi
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso meminta masyarakat tidak beraktivitas di Kawasan Rawan Bencana (KRB). Aktivitas vulkanik Gunung Merapi saat ini masih fluktuatif dan tercatat hingga 12 Maret 2023 pukul 15.30 WIB terjadi 54 kali kejadian awan panas di Gunung Merapi.
“Saat ini aktivitas vulkanik masih fluktuatif, longsoran masih terjadi dan beberapa kejadian terdengar dari pos pengamatan Gunung Merapi Babadan. Hingga 12 Maret 2023 pukul 15.30 WIB tercatat 54 kejadian awan panas di Gunung Merapi,” Agus ujarnya saat konferensi pers virtual, Minggu (12/3).
Agus menambahkan, hujan abu dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang, Boyolali, Temanggung, Wonosobo, dan Banjarnegara.
“Hujan abu yang terjadi selama dua hari terakhir cenderung mengarah ke barat laut karena arah angin ke sana dan terjauh dilaporkan hujan abu tipis di Bajarnegara sekitar 96 km,” kata Agus.
Meski masih meletus, status Gunung Merapi masih “Waspada”. Oleh karena itu rekomendasi bahaya masih relevan dengan kejadian erupsi saat ini.
“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lahar dan awan panas di sektor selatan-barat daya antara lain Sungai Boyong maksimal 5 km, Sungai Bedog, Bebeng, Krasak maksimal 7 km. Di sektor tenggara Meliputi Sungai Woro maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.Sementara semburan material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif bisa mencapai radius 3 km dari puncak, kata Agus.
Lebih lanjut Agus menjelaskan pasokan magma baik dari dalam maupun dangkal masih terus berlangsung dan hal ini dapat memicu terjadinya awan panas di daerah yang berpotensi bahaya. Awan panas dan longsoran dapat terjadi kapan saja.
“Saat ini masih hujan dan masih ada endapan awan panas baru dan lama, ditambah dengan hujan abu yang terjadi beberapa hari terakhir, hal ini membuat potensi lahar di hulu sungai sekitar Merapi. Hujan juga terjadi. menyebabkan ketidakstabilan kubah lava karena kami mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di daerah yang berpotensi bahaya, terutama di alur sungai di dalam area KRB saat hujan di puncak Merapi, “kata Agus.
Selain masyarakat sekitar, perangkat desa juga didorong untuk memperkuat kapasitas mereka dalam menghadapi bencana baik saat ini maupun yang akan datang.
“Dusun-dusun di KRB III, termasuk yang berada di sektor barat-barat laut, didorong untuk melakukan upaya penguatan kapasitas menghadapi bencana Gunung Merapi melalui penyiapan infrastruktur, simulasi pelatihan dalam rangka menghadapi Merapi saat ini maupun yang akan datang. bencana karena suplai magma masih terus berlangsung,” pungkas Agus. (SF)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama
Pribadi Agung (08112213555)
Bagikan ini!