Ayat Alkitab Tentang Memberi Persembahan
Ayat Alkitab Tentang Memberi Persembahan
Pengantar
Ketika kita membahas tentang memberi persembahan, kita seringkali merujuk pada prinsip-prinsip Kristiani yang mendasar. Memberikan persembahan adalah tindakan sukacita dan kasih yang didorong oleh iman kita kepada Tuhan. Dalam Alkitab, terdapat banyak ayat yang memberikan pengajaran dan panduan mengenai memberi persembahan kepada Tuhan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa ayat yang relevan dan berarti mengenai memberi persembahan.
Isi Artikel
1. Mazmur 96:8
“Serahkanlah persembahanmu kepada TUHAN, persembahan yang patut dan beribadahlah kepada-Nya dalam kekudusan yang kudus.”
Ayat ini mengajarkan kita untuk memberikan persembahan kepada Tuhan dengan hati yang tulus dan rendah hati. Memberikan persembahan merupakan bentuk ibadah kita kepada-Nya sebagai bentuk rasa syukur akan berkat-Nya dalam hidup kita.
2. Matius 6:3-4
“Tetapi engkau, apabila memberi persembahan, janganlah biarkan tangan kirimu tahu apa yang dilakukan tangan kananmu, supaya persembahanmu itu tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan membalas engkau.”
Ayat ini menunjukkan bahwa memberi persembahan seharusnya dilakukan tanpa kepentingan atau pencitraan diri. Tuhan menghargai persembahan yang diberikan dengan tulus dan tanpa kepentingan pribadi.
3. 2 Korintus 9:7
“Setiap orang menurut yang telah diseadakan dalam hatinya, jangan dengan sedih atau terpaksa, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
Ayat ini mengajarkan pentingnya memberi persembahan dengan sukacita dan ikhlas. Tuhan menghargai hati yang gembira dalam memberikan persembahan dan memberkati mereka yang memberi dengan penuh sukacita.
4. Markus 12:41-44
“Lalu Ia duduk berhadapan dengan tempat persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak melemparkan uang ke dalam peti persembahan. Banyak orang kaya yang melemparkan banyak. Lalu datanglah seorang janda miskin, lalu ia melemparkan dua lempeng tembaga, yaitu satu keping upah. Maka Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda ini melemparkan persembahan yang paling banyak, lebih banyak dari pada mereka yang melemparkan dari kelimpahan mereka.”
Cerita tentang janda miskin ini menunjukkan bahwa Tuhan lebih menghargai persembahan yang berasal dari hati yang rendah hati dan sungguh-sungguh daripada jumlahnya. Memberikan persembahan bukanlah tentang jumlahnya, tetapi tentang kesediaan dan ketulusan hati kita.
5. 1 Timotius 6:17-19
“Berilah perintah kepada orang kaya dalam zaman sekarang ini, supaya jangan congkak dan supaya mereka jangan bertumpu pada kekayaan yang tidak pasti, melainkan pada Allah yang memberi kita segala sesuatu dengan limpah, untuk dinikmati. Berbuatlah baik, menjadi kaya dalam hal pekerjaan yang baik, banyak memberi dan dermawan, dengan demikian mereka akan mengumpulkan harta yang baik bagi masa depan, untuk mereka miliki kehidupan yang benar-benar hidup.”
Ayat ini mengingatkan bahwa memberikan persembahan tidak hanya tentang memberikan kepada Tuhan, tetapi juga tentang bagaimana kita menggunakan kekayaan kita untuk kebaikan dan memberkati orang lain. Memberikan persembahan kepada Tuhan adalah wujud ketaatan kita, tetapi juga penting untuk melakukan kebaikan kepada sesama dan memberi dari apa yang kita miliki.
Kesimpulan
Memberikan persembahan adalah prinsip Kristiani yang penuh dengan makna dan ketaatan kepada Tuhan. Ayat Alkitab yang relevan mengajarkan kita tentang memberi persembahan dengan sukacita, rendah hati, dan tulus. Memberikan persembahan bukanlah tentang jumlahnya, tetapi tentang kualitas hati kita dalam memberikan. Selain memberikan kepada Tuhan, kita juga diingatkan untuk menggunakan kekayaan kita dengan bijak dan memberkati orang lain. Memberikan persembahan adalah bentuk iman kita kepada Tuhan yang menghasilkan berkat-berkat dan kebaikan di dalam hidup kita.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Mengapa memberi persembahan itu penting dalam agama Kristen?
Memberi persembahan adalah bagian penting dari iman Kristiani karena itu merupakan bentuk ibadah kepada Tuhan dan rasa syukur untuk berkat-berkat yang kita terima dari-Nya. Selain itu, memberi persembahan juga mengajarkan kita untuk tidak bergantung pada kekayaan duniawi dan untuk menggunakan harta kita dengan bijak untuk memberkati orang lain.
2. Apa yang Allah inginkan dari persembahan kita?
Allah menginginkan persembahan yang datang dari hati yang tulus dan ikhlas. Ia menghargai persembahan yang tidak dilandaskan pada pencitraan diri atau motif-motif pribadi. Allah ingin melihat kita memberikan persembahan dengan sukacita dan rendah hati sebagai bentuk ibadah kita kepada-Nya.
3. Apakah memberi persembahan itu hanya tentang memberikan uang?
Tidak, memberi persembahan tidak hanya tentang memberikan uang. Memberikan persembahan juga bisa berupa waktu, bakat, atau pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama. Memberikan persembahan melalui cara ini adalah cara lain yang kita bisa menunjukkan cinta dan kesetiaan kita kepada Tuhan.
4. Apakah ada manfaat bagi kita dalam memberikan persembahan?
Memberikan persembahan bukan hanya memberi manfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Ketika kita memberikan persembahan dengan sukacita dan rendah hati, kita akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin yang datang dari memberi dengan ikhlas. Selain itu, Allah berjanji untuk memberkati orang yang memberi dengan sukacita dan berikan mereka kekayaan yang sejati dalam hidup mereka.
Dalam rangka mengasihi dan melayani Tuhan, memberikan persembahan adalah bagian integral dari hidup kita sebagai orang percaya. Ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dengan memberikan persembahan mengajarkan kita tentang pentingnya memberikan dengan sikap hati yang tulus, sukacita, dan rendah hati, tanpa kepentingan pribadi. Melalui memberikan persembahan, kita bisa mengasah iman kita, menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan, dan memberkati orang lain dengan cara yang bersifat eternal.