– Sholawat munjiyat adalah doa memohon keselamatan kepada Allah SWT dari segala musibah. Begitu juga dengan makna berkah munjiyat, yaitu “Shalawat Juru Selamat”.
Makna sholawat sendiri merupakan bentuk pujian dan doa yang ditujukan kepada Nabi sebagai bentuk kecintaan kepada umat Islam. Hal tersebut dikutip dari buku berjudul Cinta Banget dan Sholawat karya Kinoysan.
Salah satu doa yang banyak dianjurkan untuk mengamalkan umat Islam adalah sholawat mujiyat. Simak bacaan sholawat munjiyat latin dan artinya berikut ini!
Bacaan Sholawat Munjiyat dan Artinya
Dikutip dari situs islam.nu.or.id, bacaan doa munjiyat latin dan artinya:
Semoga Allah memberkati kita dengan semua kebutuhan Nabi Muhammad
Pembatasan Pembatasan Pembatasan Pembatasan Pembatasan Pembatasan Pembatasan Pemutakhiran Pemutakhiran
Latin:
Allâhumma halli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ ââli Sayyidinâ Muhammadin shalatan tunjînâ bihâ min jam jam’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahâtarijat’inâ bihâa minijatarijathiru tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti wa fil hayati ‘dal mamyat.
Ini berarti:
“Ya Allah, kasihanilah junjungan kami Nabi Muhammad, dengan doa itu Engkau akan menyelamatkan kami dari semua situasi yang mengerikan dan segala godaan. Dengan doa itu Engkau akan mengabulkan keinginan kami, dengan doa itu engkau akan membersihkan kami dari segala hal buruk, dengan itu doa, Engkau akan mengangkat kami ke derajat tertinggi, dengan doa itu, Engkau akan membawa kami ke tujuan yang paling sempurna dalam setiap kebaikan, selama hidup dan setelah kematian.”
Kronologis Kemunculan Sholawat Munjiyat
Sholawat munjiyat bersumber dari peristiwa di masa lampau yang dialami oleh sang arif. Kronologis munculnya sholawat mujiyat dijelaskan dalam bacaan berikut:
قال بعض العارفين كنت في مركب فعصفت علينا الريح فأشرفنا على الغرق فرأيت النبي صلى الله عليه وسلم في منامي فقال قل لهم يقولون اَللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عندك الدرجاد, وتصي الغياط الجميع الخيرات الجميع الخيرات الجميع الخيرات الممات
Ini berarti:
“Beberapa orang bijak berkata: ‘Saya berada di atas kapal, kemudian badai yang kuat bertiup, yang hampir menenggelamkan kami. Kemudian saya (tertidur) dan melihat Rasulullah dalam mimpi, dia berkata: Suruh mereka membaca doa Allâhumma halli ‘alâ Muhammadin shalatan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal ââfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyât wa tarfa’unâ bihâ ‘indagât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyât wa tarfa’unya ‘unya bihâ’ indaighât min jam’hâhâ ‘indaighâ min jam’a khairâti fil hayâti wa ba’ dal mamât, kemudian saya bangun dan kami membaca Sholawat, kemudian angin reda dengan izin Allah Ta’ ala.” (Abdurrahman bin Abdissalam Ash-Shafuri, Nudhah al-Majâlis wa Muntakhab an-Nafâis, hal. 284).
Dalam kitab al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala al-Basyir wa an-Nadzir, orang a’rif yang diceritakan adalah Syekh As-Shalih Musa ad-Dlarir atau dikenal dengan Syekh Musa. Beliau adalah salah satu pimpinan jamaah Syadziliyah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tarekat diartikan sebagai santri tasawuf. Seorang pendukung tasawuf adalah orang yang mengajarkan bagaimana hidup, untuk menempuh jalan kebenaran.
Dalam buku Rahasia Berkah dan Doa Sehat karya M. Syukron Maksum dan A. Fathoni el-Kaysi, tertulis bahwa saat kapal dihantam badai, Syekh Musa diminta para penumpang kapal untuk berdoa kepada Tuhan. Dalam situasi genting itu dia tiba-tiba jatuh ke dalam rasa kantuk yang tak tertahankan.
Ketika tertidur dan bermimpi melihat Rasulullah SAW sedang shalat, setelah Syekh Musa bangun, beliau langsung menyuruh para musafir untuk membaca sholawat ini. Mereka membaca dengan keras, untuk melawan rasa takut akan ombak yang terus-menerus menghancurkan kapal.
Bacaan ini berlanjut sebelum mencapai 1000 kali, ketika mereka membaca hanya 300 kali, badai berangsur-angsur menghilang. Ombak semakin tenang. Semua musafir terkesima tak lupa memuji kebesaran Allah.
Keutamaan Sholawat Munjiyat
Jika kita membaca sholawat munjiyat secara rutin, kita dapat merasakan keutamaan dan kelebihan sholawat munjiyat, yaitu:
- Ia bisa lebih dekat dengan Allah SWT
- Dia bisa memuliakan Nabi Muhammad, saw
- Menjaga dan menjauhkan seseorang dari bencana, kemalangan, kesialan dan hal-hal buruk
- Ia akan selalu mendapatkan pertolongan dan keamanan dari Allah SWT
- Hati menjadi tenang dan jiwa menjadi tenang
- Ini membantu mewujudkan keinginan
Kapan Sholawat Munjiyat dibacakan?
Sholawat munjiyat baik dibacakan atau dibacakan sebagai awal doa, terutama dalam doa-doa setelah tahlil. Dikutip dari buku berjudul Kisah Di Balik Kekuatan Sholawat karya Ayu Aprilanti, sholawat munjiyat juga bisa dibaca ketika kita ada shalat, sebaiknya dibaca setelah shalat.
Dikutip dari buku Panduan Lengkap Sholat, Diia, Zikir & Shalawat karya Ust. Enjang Burhanudin Yusuf, M.Pd, sholawat mujiyat bisa dibaca terhitung dari 11, 41, 101, hingga 4.444 kali, tergantung niat yang diinginkan dan kesulitan yang dihadapi.
Contoh bacaan sholawat munjiyat, jika ingin Allah SWT mengabulkan keinginan dengan cepat maka bacalah 11 kali setelah sholat farzu. Di tengah malam, lakukan 2 rakaat hajat-namaz dan baca sholawat munjiet ini.
Sholawat munjiyat ini juga cocok untuk dibacakan misalnya untuk mendapatkan jodoh dan lain sebagainya. Itu adalah bacaan doa dan artinya.
Nah Detikers paham apa saja manfaat Munjiyat Namaz? Semoga dengan mengetahui bacaan sholawat munjiyat diatas dapat menambah keimanan kita kepada Allah SWT.
Tonton videonya”Ada terduga teroris, standar masuk MUI dipertanyakan“
(khq/fds)