Mubadalah.id – Beberapa hari jelang Ramadan, tampak puluhan jemaah umrah asal Rembang tertunduk lesu di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Pasalnya, mereka baru menyadari bahwa pihak biro travel umroh dan haji yang mengatur jadwal perjalanan mereka mendadak tidak bisa memberikan kejelasan terkait keberangkatan umroh yang sudah biro janjikan.
Ketika jemaah hubungi berkali-kali, mereka selalu berkelit dengan berbagai alasan. Tak puas, dengan penjelasan pihak biro travel, akhirnya warga dari daerah Pantura ini meminta pengembalian uang saja. Meski harus menahan emosi karena pihak pihak manajemen travel tidak mampu memenuhi janjinya.
Kasus Penipuan yang Menimpa Jemaah Umroh asal Rembang
Salah satu dari jemaah tersebut sempat mengeluarkan unek-uneknya ketika mendapat pertanyaan terkait pengalaman pahit tersebut. “Kami tadi nunggu lama banget. Enggak ada kejelasan dari mereka (biro perjalanan umroh). Katanya mau ke sini bawa tiket sama paspor dan visa tapi kok enggak ada. Padahal kami sudah bayar lunas.” Ungkap salah satu calon jemaah umrah, Tasiri (48) saat wartawan temui di Hotel Primitif, Kalurahan Triharjo, Wates, Kulon Progo, Jumat (17/3/2023) malam.
Calon jemaah umrah ini awalnya akan melakukan pemberangkatan ke Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (14/3) melalui Bandara Juanda, Surabaya. Kemudian pihak biro perjalanan, yakni Mabari Tour & Travel asal Rembang, mereka sebut memundurkan jadwal keberangkatan menjadi Sabtu (18/3/2023).
Tanpa alasan yang jelas, biro perjalanan kembali merivisi jadwal keberangkatan menjadi hari Jumat (17/3) di Bandara Adisutjipto, Sleman. Para jemaah yang sudah ditempatkan di Asrama Haji, Surabaya akhirnya bertolak ke Yogyakarta. Namun, malang tak dapat mereka tolak, sesampainya di Kota Pelajar, mereka mendapati fakta bahwa bandara YIA tidak lagi melayani rute internasional yang disebutkan oleh biro travel.
Deretan Kasus Penipuan Perjalanan Umroh dan Haji
Kasus penipuan perjalanan ke tanah suci baik itu umroh maupun haji bukan pertama kali terjadi. Sudah berulang-ulang kasus ini menyeruak ke publik. Namun masih saja ada oknum yang melakukan kejahatan berkedok sama.
Selain penipuan jemaah dari Rembang tadi, pada Januari lalu, Polda Jawa Barat berhasil mengungkap kasus penipuan Haji Furoda yang dilakukan oleh PT Alfatih Indonesia Travel. Kabarnya, 45 jamaah tertipu dan beberapa yang telah berangkat ke tanah suci, sesampai di sana malah dideportasi oleh Pemerintah Arab Saudi karena pihak travel tidak membereskan urusan administrasi sama sekali.
Mahalnya biaya haji dan lamanya keberangkatan ternyata dimanfaatkan oleh para biro travel haji dan umroh nakal untuk mencari keuntungan. Konon kabarnya, total kerugian dari kasus tipu-tipu ini mencapai ratusan milyar. Ini baru dari satu biro nakal saja, jika kita kumpulkan dengan deretan kasus lainnya, kemungkinan besar kerugian finansial yang ditaksir mungkin lebih dari ribuan trilyun.
Kiat Menghindari Penipuan Umroh dan Haji
Maraknya kasus penipuan yang para jemaah dari Indonesia alami hendaknya menjadi alarm bukan hanya bagi individu yang berangkat. Tetapi juga para anggota keluarga. Sebisa mungkin, jika yang akan berangkat adalah orangtua yang kurang melek administrasi dan teknologi. Anak-anak yang lebih muda membantu mengecek profil dari biro travel dan kredibilitas mereka, sehingga di kemudian hari baik jamaah dan keluarganya tidak akan menyesal.
Selain profil dari biro perjalanan, ada baiknya juga untuk terus mengecek jadwal keberangkatan ke Tanah Suci mulai dari tanggal dan jamnya. Selain itu, jemaah dan anggota keluarga juga perlu mengecek kembali nama maskapai dan nomor penerbangannya. Betul-betul pastikan bahwa biro memberikan kejelasan pasti terkait jadwal perjalanan. Ketika jadwal tidak pasti dan pihak travel terus menerus menghindari pertanyaan mengenai rincian perjalanan, itu tandanya ada yang tidak beres dengan urusan administrasi yang biro travel atur.
Selain kepastian jadwal, jangan mudah juga tergiur dengan iming-iming paket travel murah dengan harga yang tidak wajar. Selalu cek harga tiket dengan paket perjalanan umroh yang ada di pasaran. Murah tidak selalu bagus. Jemaah yang akan berangkat perlu benar-benar memilih travel dengan penawaran harga yang memang sesuai dengan standar pasar.
Ketika sudah menyelidiki layanan yang biro tawarkan, dan pembayaran sudah jemaah tunaikan, jangan asal percaya kepada biro travel. Minta mereka untuk memberikan tanda bukti pembayaran berikut dengan servis apa saja yang akan jemaah dapatkan. Sehingga, ketika ada apa-apa di kemudian hari, individu yang sudah membayar dapat meminta pertanggungjawaban. []