Dalam rangka memperingati HUT ke-74 Tahun 2023 Proklamasi Gubernur TNI Angkatan Laut Divisi IV Pertahanan Angkatan Darat Kalimantan, Lanal Banjarmasin menginisiasi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Makam Pahlawan Nasional Brigjen TNI (Purn) H. Hassan Basry dan Tugu Divisi IV ALRI, Jalan Ahmad Yani KM 20, Kayu Bawang, Kecamatan Landasan Ulin, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (11/5/2023).
Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap pahlawan nasional Kusuma yang telah berjuang dalam mempertahankan dan mempertahankan Kemerdekaan NKRI.
Brigadir Jenderal (Purn) H. Hassan Basry adalah seorang Tokoh Militer dan Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Kalimantan Selatan. Lahir pada 17 Juni 1923 di Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan.
Hasan Basry memulai karirnya sebagai pejuang di sebuah organisasi pemuda Kalimantan yang berbasis di Surabaya. Pada 30 Oktober 1945, Hasan Basry berhasil menyelinap kembali ke Kalimantan Selatan dengan kapal Bintang Tulen yang berangkat melalui Pelabuhan Kalimas Surabaya. Sesampainya di Banjarmasin, Hasan Basry menemui H. Abdurrahman Sidik di Pekapuran, untuk mengirimkan pamflet dan poster tentang kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 5 Mei 1946 para pejuang di Haruyan membentuk Lasykar Syaifullah. Program utama organisasi ini adalah pelatihan keprajuritan, Hassan Basry ditunjuk sebagai pemimpinnya.
Pada tanggal 15 November 1946, Letnan Asli Zuchri dan Letnan Muda M. Mursid, anggota Divisi IV TNI AL yang berada di Mojokerto, menghubungi Hassan Basry untuk menyampaikan tugas pembentukan batalyon Divisi IV TNI AL di Kalimantan Selatan. Dengan mengerahkan pasukan Banteng Indonesia, Hassan Basry berhasil membentuk batalyon ALRI yang bermarkas di Haruyan.
Perjuangan Hassan Basry di Kalimantan Selatan selalu mempersulit pertahanan Belanda saat itu dengan puncaknya berhasil memproklamasikan posisi Kalimantan sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dikenal dengan Proklamasi 17 Mei 1949 atau Proklamasi Gubernur Divisi IV TNI AL, Pertahanan Kalimantan
Pada tanggal 2 September 1949 diadakan perundingan antara DIVISI ALRI (A) dengan Belanda, bersama dengan perantara UNCI. Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Mayor Suharjo atas nama pemerintah mengakui keberadaan ALRI DIVISI (A) sebagai bagian dari TNI, dengan pimpinan Hassan Basry dengan pangkat Letnan Kolonel. Kemudian pada tanggal 1 November 1949, DIVISI ALRI (A) digabung menjadi Divisi Lambung Mangkurat TNI AD, dengan Komandan Letnan Kolonel Hassan Basry.
Setelah perang kemerdekaan, ia melanjutkan pendidikan agamanya di Universitas Al-Azhar dari tahun 1951-1953. Selanjutnya dilanjutkan di American University Cairo pada tahun 1953-1955. Sekembalinya ke tanah air, pada tahun 1956, Hassan Basry diangkat menjadi Komandan Resimen Infantri 21/Panglima Wilayah VI Kalimantan Selatan. Dan pada tahun 1959 diangkat menjadi Pangdam X/Lambung Mangkurat.
Pada tahun 1961-1963 menjabat sebagai Wakil Komando Daerah Kalimantan dengan pangkat Brigjen. Pada 17 Mei 1961, bertepatan dengan peringatan Proklamasi Kalimantan, sebanyak 11 organisasi politik dan militer mengangkat Hassan Basry sebagai Bapak Gerilya Kalimantan. Kesepakatan ini disusul dengan penetapan DPRGR Tingkat II Hulu Sungai Utara pada tanggal 20 Mei 1962 yaitu penetapan Hassan Basry sebagai Bapak Gerilya Kalimantan.
Pada 1960-1966, Hassan Basry menjadi anggota MPRS. Pada tahun 1970 diangkat sebagai Ketua Harian Angkatan Darat ke-45 Kalimantan Selatan serta Dewan Paripurna Pusat Angkatan ke-45 dan Dewan Paripurna Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia. Pada tahun 1978 – 1982, Hassan Basry menjadi anggota DPR.
Hassan Basry meninggal dunia pada tanggal 15 Juli 1984 (umur 61 tahun) setelah sakit dan dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dan dimakamkan di Liang Anggang Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Atas jasa-jasanya, beliau dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden No. 110/TK/2001 tanggal 3 November 2001.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Palaksa Lanal Banjarmasin Mayor Laut (P) Muhammad Arif, Pasintel Lanal Banjarmasin Mayor Laut (E) Adri Nira Vavirya, Paspotmar Lanal Banjarmasin Mayor Laut (K/W) Dr. Meuthia Indrasakti, Banjarmasin Mayor Laut (S/ W) Mayor Marinir (S/W) Siti Maimunah, Mayor Marinir Banjarmasin (PM) Bayu Istiyoko Dandenpomal Banjarmasin Mayor Marinir (T) Andi Zulqayyim, Personil TNI AU Banjarmasin, Personel Lanud Sjamsudin Noor, Personel Kodim 1006/Martapura, Personel Polres Banjarbaru , Komunitas Lingkungan.