Sabtu, 10 Desember 2022 | 09:33 WIB
Oleh : Fuad Iqbal Abdullah / FER
Wisata arung jeram bambu di desa wisata Loksado, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Kali Hulu Selatan, Beritasatu.com – Menyusuri Sungai Amandit yang memiliki arus deras arung jeram bambu atau rafting menggunakan perahu yang terbuat dari bambu, memikat wisatawan yang datang ke kawasan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Wisata arung jeram atau arung jeram dengan menggunakan bambu ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara (Wisman).
Sebelum dibuka sebagai objek wisata arung jeram bambu, penduduk setempat menggunakan perahu yang terbuat dari batang bambu sebagai alat transportasi untuk mengantarkan hasil panen dari ladang ke pusat kota. Namun, pesatnya pembangunan jalan membuat perahu bambu semakin ditinggalkan masyarakat.
Sekarangdi tempat wisata ini perahu bambu kembali dilestarikan sebagai salah satu atraksi yang menguji adrenalin.
Sambil menikmati arung jeram Dengan bambu ini, pengunjung tak hanya bisa merasakan keseruan yang menguji adrenalin, tapi juga bisa menikmati pemandangan alam yang luar biasa.
Aliran sungai Amandit berada tepat di kaki Pegunungan Meratus. Wisatawan dijamin sangat dimanjakan dengan pesona keindahan alam yang luar biasa dan sangat menyejukkan mata.
Salah satu joki arung jeram bambuAmri menuturkan, profesinya sebagai joki sudah digelutinya selama 20 tahun terakhir. Hal ini dikarenakan sebelum menjadi objek wisata, arung jeram bambu digunakan oleh masyarakat desa sebagai alat transportasi untuk membawa hasil bumi dari ladang.
“Wow jika Anda seorang joki arung jeram Bambu ini sudah ada sejak lama gan, sudah ada lebih dari 20 tahun, soalnya Kanan Sebelumnya, perahu bambu ini digunakan masyarakat desa untuk mengangkut hasil panen dari ladang,” kata Amri BTVSabtu (12/10/2022).
Menurut Amri, sejak dibuka sebagai objek wisata di Desa Wisata Loksado, arung jeram bambu semakin banyak diminati oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Bahkan tak jarang wisatawan yang rela merogoh kocek berkali-kali untuk bisa merasakan sensasi menyusuri sungai ini menggunakan bambu.
“Sejak dibuka sebagai tempat wisata, arung jeram Ternyata bambu ini semakin banyak peminatnya gan, bukan hanya turis lokal saja, tapi turis atau turis mancanegara juga banyak yang menyukainya. arung jeram bambu di sini. Bahkan ada beberapa wisatawan yang rela mencobanya berkali-kali,” imbuhnya.
Ada puluhan perahu bambu milik masyarakat yang bisa disewa dengan harga Rp 300.000 untuk tiga sampai empat pengunjung dengan durasi perjalanan 2 sampai 3 jam.
Tonton siaran langsung program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com