BARABAI- Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor PLN UP3 Barabai diresmikan, Selasa (27/6) pagi.
Manager PLN UP3 Barabai, Ramadani Agustiyansah menjelaskan, SPKLU ini merupakan stasiun kelima yang akan dibangun di wilayah Kalimantan Tengah.
Stasiun pertama di Banjarbaru, kedua di Kantor Gubernur Kalsel, kemudian dua stasiun di Kalteng dan terakhir di UP3 Barabai.
“SPKLU ini kami alokasikan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Guna mendukung program pemerintah yang menjustifikasi konversi kendaraan berbahan bakar BBM menjadi kendaraan listrik,” ujarnya.
Kehadiran SPKLU ini dapat memudahkan pemilik kendaraan listrik saat melakukan perjalanan jauh. SPKLU hanya ditujukan untuk mobil listrik.
Ramadani menambahkan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dipilih untuk pemasangan SPKLU karena letaknya yang strategis. Terletak di tengah distrik lain.
“Harapannya, jika ada pengguna mobil listrik di Banua Six yang sedang dalam perjalanan, bisa mengisi listriknya di Barabai. SPKLU bisa terdeteksi di aplikasi mobile PLN yang terhubung dengan peta,” imbuhnya.
Untuk pembayaran cukup mudah. Ketika kita ingin menggunakan SPKLU, hal utama yang harus dilakukan adalah menginstal aplikasi PLN Mobile. Kemudian klik menu SPKLU terdekat.
Maka akan muncul kode barcode. Setelah kita scan SPKLU nya sudah terhubung dengan aplikasi kita.
“Lalu pilih berapa Kwh yang ingin kamu kenakan. Kemudian baru bayar. Bisa pakai aplikasi gopay atau link-aja atau langsung isi saldo PLN Mobile,” tutupnya.
General Manager PLN UID Kalteng Muhammad Joharifin menambahkan, PLN akan terus mendukung kebutuhan masyarakat dalam proses konversi kendaraan berbahan bakar BBM menjadi kendaraan listrik.
“Yang dilakukan juga sesuai dengan instruksi presiden (Inpres) nomor 7 tahun 2022 bahwa kendaraan operasional pemerintah pusat atau daerah diharapkan menggunakan kendaraan listrik,” jelasnya.
Diharapkan dengan adanya konversi ke kendaraan listrik, selain gaya hidup. Di masa depan bisa menuju energi hijau. Tidak lagi menggunakan energi primer berbasis fosil.
“Karena terkait dengan isu pemanasan global, PLN secara bertahap diminta mematikan pembangkit berbahan bakar fosil,” pungkasnya.
Hadir dalam peresmian Asisten Ekonomi dan Pembangunan SPKLU, Sunar Wiwarni mewakili Bupati HST yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya Bupati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam pembangunan SPKLU.
“Stasiun ini merupakan langkah nyata kita dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi udara. Dengan bertambahnya kendaraan listrik di wilayah kita, infrastruktur ini penting kita miliki,” jelasnya.
Dengan masifnya kehadiran kendaraan listrik. Jelas bisa mengurangi emisi rumah kaca. Penggunaan kendaraan listrik juga memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan.
“Di era transportasi yang semakin maju, kita harus terus beradaptasi. Saya berkomitmen untuk mendukung pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di daerah kita. Kita harus bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan itu,” pungkasnya.