BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membentuk Badan Siaga Bencana.
Status tersebut berlaku mulai hari ini, Kamis (8/12/2022), hingga 8 Februari 2023.
Pertimbangan yang muncul karena Kabupaten HST merupakan salah satu daerah rawan banjir, longsor dan puting beliung di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Ketua Pelaksana BPBD HST, Budi Hariyanto, kepada Banjarmasinpost.co.id menjelaskan, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Pemprov Kalsel, daerah rawan bencana harus ditetapkan siaga bencana.
Baca juga: Mabes Polri Cari Pertamina Banjarmasin, BBM Korupsi Kerugian Negara Rp 451 Miliar
Baca juga: Bareskrim Cari Kantor Pertamina di Banjarmasin, Ini Tanggapan PT Pertamina Patra Niaga Kalimantan
“Sebelumnya Kabupaten Tapin, Kabupaten Balangan, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarmasin sudah membentuk kesiapsiagaan bencana di wilayahnya masing-masing,” jelas Budi.
Sementara itu, BMKG memperkirakan selama Desember 2022 hingga Februari bahkan Maret 2023 curah hujan masih tinggi.
Sementara itu, hampir seluruh wilayah di Kabupaten HST rawan banjir. Sementara itu, dampak curah hujan yang tinggi juga menimbulkan risiko tanah longsor, terutama di daerah pegunungan.
“Status ini setidaknya menjadi muara kita untuk meningkatkan kesiapsiagaan, mencegah hal-hal yang tidak diharapkan atau tidak diinginkan seperti pada Januari 2021,” tambah Budi.
Baca juga: Penemuan 2 bayi laki-laki di Banjarbaru, kata polisi masih melakukan penyelidikan
Baca juga: 11 Orang Ingin Adopsi Anak Terlantar di Banjarbaru, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Baca juga: Penemuan dua bayi laki-laki di Banjarbaru, 11 orang sudah musyawarah untuk mengadopsi
Selain menyiapkan SDM, lanjutnya, BPBD HST juga menyiapkan peralatan evakuasi dengan menambah perahu karet.
Diketahui, Pemkab HST dan DPRD telah sepakat menganggarkan dana untuk membeli 5 perahu karet melalui e katalog.
Lima perahu karet berbahan hypalon dari Prancis telah terealisasi.
“Dengan alat perahu karet bermesin jenis ini, proses evakuasi lebih aman karena standar yang digunakan Basarnas,” kata Budi.
Baca juga: Terjebak Kasus Asusila Terhadap Anak di Bawah Umur, Pria Amuntai Ditangkap di Kutai Barat, Kalimantan Timur
Baca juga: Rumah kontrakannya di Tabalong digerebek, pria HSU ini kedapatan membuang pipet dan paket sabu
Baca juga: Razia Warung Malam, Satpol PP HST Temukan Puluhan Botol Alkohol Bekas dan Minuman Racikan
Perlengkapan lain yang dimiliki BPBD saat ini adalah 1 perahu karet binaan BNPB, 3 perahu fiber, 3 perahu lipat, jaket pelampung, helm, jas hujan dan jaket pelampung.
“Untuk anggaran tahun 2023, kami mengusulkan anggaran untuk peralatan evakuasi di ketinggian,” imbuhnya.
Terkait sumber daya manusia, selain memiliki Tim Cepat Tanggap, pihaknya juga bekerja sama dengan Vertical Research Indonesia untuk evakuasi jika terjadi bencana.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)