Merdeka.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantu perbaikan rumah korban bencana banjir bandang yang terjadi pada Rabu (4/1) akibat luapan Sungai Cibiyuk di Kabupaten Brebes.
Ganjar menyerahkan bantuan perbaikan rumah warga yang rusak saat pengecekan penanganan dampak banjir di Desa Jatibarang Kidul dan Desa Kemiriamba, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Senin.
Ganjar juga meninjau rumah warga yang roboh diterjang banjir sekaligus melihat kondisi sungai yang sangat dekat dengan pemukiman warga yang belum ada tanggulnya.
“Saya cek banjir sudah surut, tapi saya minta Dinas Pusdataru segera turun memperbaiki tanggul, karena kurang tinggi. Kalau tanggul diperbaiki maka kawasan desa ini bisa aman. Selain itu, saya juga minta agar reboisasi di kawasan hulu diaktifkan kembali,” kata Ganjar seperti dikutip Antara, Senin (9/1).
Orang nomor satu di Jateng itu mengungkapkan, berdasarkan laporan kepala desa, tercatat 30 rumah warga rusak akibat banjir bandang.
“Kita perbaiki, yang rusak ringan dan sedang dibantu Pemkab Brebes, nanti yang rusak berat kita bantu dari Pemprov Jateng, tinggal pendataan dan membuat rekomendasi,” ujarnya. dikatakan.
Selain itu, Ganjar juga meminta kepala desa mendata anak-anak yang kehilangan perlengkapan sekolah seperti seragam, buku, sepatu yang hanyut atau rusak akibat banjir.
“Saya minta dicatat berapa banyak anak sekolah yang kehilangan peralatannya. Tadi saya lihat ada yang tidak sekolah karena tidak punya seragam. Dan yang terpenting, saya minta kepada kepala desa untuk memastikan agar logistik tidak kekurangan,” ujarnya. dikatakan.
Selama di Desa Kemiriamba, Ganjar mengecek jebolnya sungai talud yang telah dijadikan tanggul sementara dengan menggunakan karung berisi pasir. Mantan anggota DPR RI itu meminta agar anggaran perbaikan tanggul segera diajukan dan dibangun permanen agar warga sekitar aman.
2 dari 2 halaman
Kabupaten Brebes rawan banjir sejak tahun 1991 karena banyaknya pemukiman yang berdiri di sepanjang bantaran sungai. Jumlah pohon penahan luapan air sungai juga sudah mulai berkurang.
Karena itu, Ganjar meminta jajaran forkopimda dibantu aparat masyarakat untuk segera melakukan normalisasi sungai, salah satunya dengan menanam pohon di hulu sungai dan di bantaran Sungai Cibiyuk.
“Saya minta yang di bantaran sungai itu berbahaya, jadi warga harus diedukasi. Hulunya ternyata gundul, jadi bupati sudah menyiapkan warga untuk dilibatkan dalam penghijauan kembali,” kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar memastikan pasokan logistik untuk warga yang mengungsi aman dan lancar selama masa penanganan banjir.
Nurrohman, warga Desa Jatibarang Kidul RT 02 RW 07 yang rumahnya rusak diterjang banjir mengatakan, banjir yang melanda desanya terjadi secara tiba-tiba. Ia mengatakan, air yang naik begitu cepat meluas dan merendam pemukiman warga.
Banjir, ungkap Nurrohman, membuat salah satu anaknya yang masih duduk di bangku kelas 4 SD bolos selama beberapa hari. Ia juga merasa lega dengan kehadiran Ganjar yang menjamin bantuan seragam dan alat tulis bagi anak-anak korban banjir.
“Air mulai naik setelah maghrib, menjelang malam. Jadi perkiraan warga biasanya kita bisa mendeteksinya dari beberapa sentimeter, tapi ini seperti banjir. Dalam beberapa detik, naik beberapa sentimeter,” kata Nurrohman.
“Anak-anak kami, adik-adik kami yang sekolah minta bantuan perlengkapan sekolahnya agar bisa melanjutkan kegiatan sekolahnya,” lanjut Nurrohman. [ray]
Baca juga:
Cuaca Ekstrem Berpotensi Menerjang Banten Hingga 15 Januari 2023
Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Jateng, Gerindra: Ini Bukan Agenda Politik
Istri Cantik Bupati Kendal Tak Dikenal Warga, Beri Bantuan Ditanya ‘Dari Mana Kak?’
Jangkau Daerah Terpencil, Mensos Risma Pastikan Korban Banjir di Pati Tertangani
Rumah Terkunci, Korban Banjir di Semarang Meninggal Dunia