WARTABANJAR.COM, KANDANGAN – Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang melanda Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sejak Sabtu (25/2/2023) pukul 00.00 WITA hingga pagi hari, mengakibatkan sejumlah desa terendam sejak Sabtu (25/02/2020). 2023) hingga hari ini, Senin (27/2/2023).
Menurut informasi selama ini, sejumlah tempat seperti di Desa Mawangi, Kecamatan Padang Batung, terus mengalami debit air yang tinggi hingga setinggi pinggang orang dewasa.
Selain Desa Mawangi, banjir juga terjadi di Desa Bukuanin dengan kondisi debit air terus meningkat akibat hujan deras yang masih melanda kemarin.
BACA JUGA: Banjir di Kabupaten Banjar, 10.000 Rumah Terendam, 49.000 Warga Terkena Dampak
Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Batu Bini, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Relawan saat ini sedang mengevakuasi baik anak-anak maupun lansia, terutama di Desa Mawangi, Batu Bini dan Bukuanin. “Ada tiga lokasi yang sedang dalam proses evakuasi warga dari tim relawan,” jelasnya.
Sedangkan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah hingga saat ini kondisi aliran sungai dan beberapa lokasi di pusat Kota Barabai masih normal,” pungkasnya.
4 Kabupaten Terdampak
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD HSS, Kusairi mengatakan empat kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Kandangan Telaga Langsat, Padang Batung dan Angkinang.
Kusairi mengatakan sejumlah ruas jalan di kawasan Kandangan juga tergenang air dengan ketinggian bervariasi antara 10 hingga 20 sentimeter pada Sabtu sore.
“Selain itu, ada beberapa rumah warga kami di Kandangan dan sekitarnya yang terendam, dan sebelumnya kami tahu banjir bandang terjadi di daerah pegunungan yang berdampak pada rumah warga di sana,” kata Kusairi di Kandangan, Sabtu ( 25/2/23).
Kusairi mengatakan, banjir bandang menyebabkan kerusakan tempat tinggal, seperti Dusun Bukuanin, Desa Mawangi, Kecamatan Padang Batung. Selain itu, rumah warga yang terkena dampak banjir juga terjadi di Desa Batu Bini, Batu Laki, Mandapai dan beberapa desa di Kecamatan Telaga Langsat dan Angkinang.
Hujan dengan intensitas hujan tinggi yang terjadi pada Jumat (24/2/23) pukul 23.00 WITA bahkan hingga Sabtu (25/2/23) sore telah memacu peningkatan debit air yang mengakibatkan banjir.
“Kami telah mengevakuasi atau menyelamatkan warga di daerah pegunungan sejak subuh tadi, ke tempat yang lebih aman, seperti balai desa dan rumah keluarga terdekat,” kata Kusairi.
Berdasarkan informasi tersebut, Kusairi mengungkapkan untuk sementara belum ada laporan korban jiwa akibat banjir tersebut, namun petugas tetap fokus pada penanganan evakuasi, khususnya warga lanjut usia hingga balita untuk dievakuasi terlebih dahulu.
Permintaan bantuan tersebut langsung dievakuasi dan ditindaklanjuti dengan cepat serta melibatkan relawan dari BPBD HSS, BPK Harmoni, Tagana, PMI yang sudah bekerja sejak Sabtu (25/2/23).
Sejumlah langkah juga telah dilakukan petugas untuk menangani evakuasi warga, juga dilakukan penanganan terhadap banyaknya pohon tumbang akibat hujan lebat di beberapa titik di Kota Kandangan.
“Sesuai arahan pimpinan kami, kami aktifkan posko BPBD sebagai posko tanggap darurat atau posko utama, termasuk sebagai pusat penyaluran bantuan kepada warga yang terkena dampak banjir,” ujar Kusairi.
BPBD HSS juga telah melakukan verifikasi beberapa rumah warga yang saat ini terindikasi rusak, seperti di Dusun Bukuanin, Desa Mawangi, kemudian juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memberikan bantuan.
BPBD HSS segera menyalurkan bantuan berupa sembako kepada warga yang tidak bisa beraktivitas di rumahnya. Permintaan bantuan serupa telah disampaikan oleh Lurah Kandangan Kota, Lurah Kandangan Utara, serta warga perumahan yang terdampak.
BACA JUGA: 4 Desa di Pengaron, Kabupaten Banjar, Banjir, TNI Siaga
Kusairi juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten HSS untuk membuka dapur umum guna menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang terkena dampak banjir saat ini, dan juga meminta bantuan kepada camat di Padang Batung dan Kandangan untuk pendataan warga yang terkena dampak banjir. banjir,” kata Kusairi.
“Kami berharap dapat membantu inventarisasi warga yang terkena dampak banjir, tentunya dapat bersinergi dengan kepala desa setempat untuk mempermudah pendataan warga yang terdampak untuk perumahan, dan seperti apa kerusakannya,” dia menyimpulkan.(wartabanjar.com/berbagai sumber)
Redaktur : DTM