HULU RUNGAI TENGAH – Banjir yang terjadi sejak Kamis 16 Maret 2023 telah menggenangi 1.340 rumah dan berdampak pada 4.188 warga di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Hulu, Provinsi Kalimantan Selatan, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah H Budi Hariyanto di Barabai, Jumat, mengatakan 162 warga terdampak banjir sudah mengungsi.
Menurut Budi, hujan deras dan luapan air sungai di kawasan pegunungan menyebabkan banjir di sejumlah desa di sebagian Kecamatan Hanntak, Batu Benawa, Barabai, Pandawan, dan Haruyan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
“Di lima kecamatan itu, ada 11 desa yang masih tergenang air,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, banjir masih menggenangi 10 tempat ibadah, sembilan sekolah, lima perkantoran, satu puskesmas, dan dua pasar.
“Khususnya di wilayah Kota Barabai sejak tadi pagi terjadi peningkatan debit air, namun mudah-mudahan cuaca hari ini panas dan air cepat surut,” ujarnya.
Budi mengimbau warga yang lingkungannya terkena banjir untuk mengamankan barang berharganya dan segera mengungsi jika ketinggian genangan meningkat.
“Petugas kami selalu dibantu relawan bersiap (waspada) untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan dan evakuasi serta memantau perkembangan debit air,” kata Budi.
BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, TNI, Polri, serta aparat pemerintah kecamatan dan desa dalam mengatasi dampak banjir, termasuk membangun dapur umum.
Dinas Sosial Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah menyiapkan dapur umum untuk membantu menyediakan makanan bagi warga yang terkena banjir.
“Sejak tadi malam kami sudah mendirikan dapur umum di Gedung Juang Barabai. Ini untuk menjangkau pelayanan membantu warga di Kecamatan Hanntak dan Haruyan, serta persiapan di kawasan Barabai,” ujar Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Wahyudi Rahmad.
(DI ANTARA)
(1 kunjungan, 1 kunjungan hari ini)