Banjir semakin dekat, puting beliung semakin sering terjadi. Perpaduan kerusakan lingkungan dan cuaca ekstrem membuat kita merugi.
****
RANTAU – Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Tapin sejak Jumat (24/2) malam hingga Sabtu (25/2) pagi. Dampaknya adalah banjir dan puting beliung.
Banjir melanda tiga rukun tetangga (RT) di Desa Raya Belanti, Kecamatan Binuang.
Sementara itu, puting beliung menerjang empat desa/kelurahan di Kabupaten Tapin Selatan. Seperti Desa Lawahan, Desa Sawang, Desa Rumintin, dan Desa Tambarangan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin, Akhmad Syofyan mengatakan, sedikitnya 230 warga terdampak banjir.
“Di tiga RT ada 57 rumah yang terendam. Di RT 7 ada dua KK, di RT 9 ada 50 KK, dan di RT 10 ada 5 KK,” jelasnya.
Hujan dengan intensitas tinggi melanda Tapin sejak dini hari. Keesokan paginya, sungai meluap.
Sofyan membenarkan, bantuan sembako tersebut sudah disalurkan dan diterima masyarakat.
BPBD Tapin juga menyiapkan dapur umum di depan kantor Kelurahan Raya Belanti. Membagikan nasi bungkus kepada korban banjir. “Kondisi saat ini volume air mengalami penurunan,” ujarnya.
Terkait puting beliung, di Desa Lawahan terdapat enam rumah yang rusak. Satu rusak berat, sisanya rusak ringan. “25 orang terkena dampaknya,” katanya.
Kemudian di Desa Rumintin, ada 15 KK atau 50 orang yang terdampak. Kerusakan tergolong ringan.
Bergeser ke Desa Tambaran, ada 10 keluarga atau 32 orang yang terdampak. “Terjadi di dua tempat. Dua rumah rusak berat dan lima rumah lainnya rusak ringan,” jelasnya.
Terakhir, angin puting beliung menerjang Desa Sawang. Di sini sebuah rumah dihancurkan oleh pohon besar yang tumbang. “Puting beliung datang pagi-pagi sekali, sekitar pukul 01.00 hingga 02.00 WITA,” jelasnya.
Sebagian rumah telah diperbaiki oleh masyarakat secara gotong royong menggunakan terpal dan sisa atap yang masih bisa digunakan. “Tidak ada korban jiwa,” katanya.
Berpindah ke Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), banjir merendam Kecamatan Haruyan dan Pandawan.
Desa Haruyan dan Desa Haruyan Seberang terparah.
Data yang diterima Radar Banjarmasin dari Dinas Sosial HST, sedikitnya 700 orang terdampak banjir kali ini.
Pemkab kemudian mendirikan dapur umum di kantor kecamatan. “Kami menyediakan makanan siap saji untuk dibagikan kepada para korban banjir,” kata Pj Kadinsos HST, Wahyudi, kemarin (26/2).
Kepala Pelaksana BPBD HST, Budi Haryanto menambahkan, banjir juga melanda Kecamatan Pandawan. Tepatnya di Desa Masiaan.
Desa ini sering terendam karena berada di dataran rendah.
Sementara di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Sungai Amandit juga meluap.
Banjir bandang dipicu di Dusun Bukuanin, Desa Mawangi, Kecamatan Padang Batung. Akibatnya puluhan rumah rusak ringan hingga berat.