AMUNTAI – Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa) untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pedoman pemerintah dalam pengembangan komoditas unggulan yang komprehensif, merupakan salah satu tujuan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).RPJMD).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten HSU, Haridi saat membuka Forum Diskusi Kelompok (FGDKajian Inovasi Daerah HSU bersama perwakilan SKPD Kabupaten HSU di Mess Dipa, Senin (12/6/2023).
“Dokumen ini (roadmap SIDa) nantinya akan diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten HSU,” kata Haridi.
Ditambahkannya, tujuan FGD ini untuk menentukan tema SIDa Kabupaten HSU tahun 2023 agar memiliki keunggulan ekonomi melalui produk dan komoditas yang berdaya saing.
“Tema yang disepakati harus tema yang unik dan spesifik, dimana pilihan tema hanya ada di daerah kita saja,” imbuhnya.
Menurut Haridi, sesuai peraturan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nomor 5 Tahun 2023 pasal 52 menyebutkan bahwa SIDa mengacu pada program prioritas pembangunan dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten HSU tahun 2023-2026.
“Kita juga harus memperhatikan Master Plan dan Road Map kemajuan iptek untuk provinsi ini,” ujarnya.
Penyusunan roadmap SIDa akan berlaku secara otomatis selama 5 tahun sesuai periode RPJMD sebagai acuan Rencana Strategis (rencana Strategis) SKPD.
“Dokumen ini nantinya akan ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah,” tambah Haridi.
Sementara itu, Ketua Tim Penyusunan Roadmap SIDa Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalsel Latifa Suhada Nisa mengatakan langkah mereplikasi inovasi daerah dinilai sangat efektif dan efisien dalam penyusunan roadmap SIDa.
Menurutnya, inovasi tidak harus menekankan adanya unsur kebaruan tetapi dapat dilakukan dengan mereplikasi program atau kebijakan yang ada.
“Kita sudah banyak melakukan inovasi, jadi sekarang trennya replikasi,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa sebuah inovasi tidak harus selalu berbasis digital. Yang terpenting, inovasi tersebut mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
“Kami berharap roadmap SIDa benar-benar dapat digunakan sebagai pembangunan daerah yang terintegrasi. Jangan sampai roadmap ini hanya menjadi persyaratan administratif saja,” pungkasnya.