BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia melakukan sosialisasi pemilu partisipatif.
Tempat kegiatan di Aula Kantor Kecamatan (BAT) Batangalai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (6/12/2022).
Sosialisasi ini difasilitasi oleh Bawaslu HST dan Bawaslu Kalsel dengan melibatkan ketua adat, ketua balai adat, tokoh masyarakat, tokoh agama. Pesertanya adalah pemilih pemula, perwakilan perempuan, forkopimcam.
Bawaslu RI menghadirkan Arif Nur Alam yang juga aktivis pemilu dan antikorupsi. Mereka yang berada di daerah terpencil harus memberikan pendidikan yang layak tentang hak-hak mereka sebagai warga negara.
Baca juga: Ditangkap Penganiayaan Anak Tiri, Ayah di Tanbu, Kalsel, Akui Lakukan Lima Kali
Baca juga: Gegara Terus Menangis, Bocah 3 Tahun di Tanbu, Kalimantan Selatan, Dianiaya Ibu Kandungnya Hingga Meninggal
“Untuk itu kami mengajak kelompok masyarakat adat dan tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pemuda untuk terlibat dalam pemantauan partisipatif Pilkada 2024. Jadi, bukan hanya terdaftar hak pilihnya, tapi juga mengawasi,” ujarnya. .
Masyarakat di desa-desa terpencil, kata Nu Alam, memang berpenduduk sedikit. Namun, mereka tetap harus diberikan akses yang mudah untuk menggunakan hak politiknya, terlepas dari pandangan kuantitatif mereka.
Mereka harus dilibatkan dalam membangun komunikasi dengan calon peserta pemilu.
Sebab, sebagai bagian dari warga negara, mereka juga memiliki kepentingan yang saling berkaitan rekam jejak prospek, nilai jual infrastruktur dan bidang lainnya.
Baca juga: Penggelapan Uang Nasabah, Mantan Pegawai Bank BTPN Syariah Cabang Binuang Ditangkap Polisi
Baca juga: Aksi Pencurian Mobil Dilaporkan, Polisi Selidiki Modus Gadai Penyewaan Mobil
Pada sosialisasi ini, Arif menilai disambut antusias tidak hanya oleh masyarakat adat, tetapi juga tokoh masyarakat dan kelompok lain di kecamatan ujung HST yang belum tersentuh jaringan seluler.
“Mereka mengatakan baru pertama kali terlibat dalam kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Menurutnya, ada 3 isu utama dalam sosialisasi kali ini, yakni politik uang, politik identitas, dan hoaks.
“Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak mencoblos calon hanya karena uang Rp 100 sampai Rp 200 ribu. Apalagi calon terpilih tidak pernah berkunjung lagi dan tidak lagi peduli dengan rakyat yang suaranya sudah terbeli. Intinya, memilih calon pemimpin atau calon wakil rakyat itu penting karena menentukan nasib rakyat itu sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Reka Ulang Pembunuhan di Sungai Mesa di Banjarmasin, Begini Pelaku Bunuh Korban dengan Belati
Baca juga: Kantong Sobek Pengunjung Tapin Expo 2022, Residivis Kasus Cabul Ini Bertindak Mencopet Ponsel
Peserta sosialisasi juga diberi kesempatan untuk berdialog tanya jawab dengan narasumber.
Sementara itu, Koordinator Divisi HST Bawaslu HP2H, Yusran mengatakan, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengawasan agar Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil.
“Harapan kami, masyarakat Kabupaten Batang Alai Timur bisa bersinergi dengan Bawaslu kecamatan terkait laporan dan temuan pelanggaran pemilu,” pintanya.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)