Bayi perempuan ini dibuang di Jalan Ratu Zaleha Gang Fajar Sidik, Banjarmasin Timur kemarin (29/3) menjelang subuh. Diduga ditinggalkan oleh orang tuanya sendiri. “Saya menduga hasil dari hubungan terlarang,” kata Edy, warga Gang Fajar Sidik. Ia menduga, setelah masuk gang, si pembunuh bayi menginjak gas menuju Jembatan 9 yang melintas ke Pekapuran Raya. “Saat itu, kawasan ini sepi,” imbuhnya.
Setelah dirawat di RS Bhayangkara, hasil pemeriksaan menunjukkan bayi ini memiliki berat 2,7 kilogram dan panjang 45 cm. Dia diperkirakan telah melewati 10 hari. “Artinya orang tuanya merawatnya. Tadi petugas rumah sakit juga menegaskan bahwa ini bukan bayi baru lahir,” kata Bahruddin, salah satu penemu bayi tersebut. Bayi ini ditemukan di depan pintu dapur Umbran, berusia 62 tahun. Dapur berada tepat di sebelah gang.
Ceritanya, pemilik rumah kaget mendengar tangisan bayi dari dapur. Pintu terbuka, dia melihat ada kotak kardus yang tertutup.
Ambran tidak segera membukanya. Dia mengetuk rumah tetangganya terlebih dahulu, membangunkan Bahruddin untuk mengecek bersama.
“Kami takut sidik jari kami ada di karton, jadi kami membukanya dengan gagang sapu, dan ternyata ada bayi yang menangis. Kami membawanya keluar dan menggendongnya, lalu memberinya susu untuk diminum,” kata Bahruddin.
Saat ditemukan, bayi ini tidak mengenakan pakaian atau popok. Baru dibungkus selimut dan dibaringkan di atas sprei.
“Untung orang tuanya membuangnya ke pemukiman. Pergi ke tanah kosong atau tong sampah sangat berbahaya,” tambahnya.
Saat kembali ke rumah pada pukul 01.30 WITA, Bahruddin belum melihat kotak yang ada di sana. Begitu pula keponakannya yang pulang setengah jam kemudian.
“Tadi malam keponakan saya dan saya begadang di toko bermain karambol. Kata warga sekitar pukul 02.30 WITA terdengar suara sepeda motor. Tak lama kemudian terdengar suara bayi menangis. Tapi tidak ada yang curiga, dikira bayi tetangga,” pungkasnya.
Ketua RT 21 Kelurahan Karang Mekar, Sya’rani mengatakan, di lingkungannya tidak ada pasangan yang baru saja melahirkan anak.
“Warga menduga orang tuanya tinggal tidak jauh dari sini. Tapi saya tidak berani memastikan, biar polisi yang mengungkapnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Banjarmasin Kompol Thomas Afrian mengatakan, bayi tersebut masih dirawat di RS Bhayangkara. “Kasus orang tua yang menelantarkan anaknya masih dalam penyelidikan,” ujarnya singkat. (lan/gr/fud)