DISKOMINFO INDRAMAYU — Balai Besar Peramalan Hama Organisme (BBPOPT) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia akan menjembatani usulan potensi pertanian di Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.
Upaya ini dijelaskan oleh Sub Koordinator Program BBPOPT Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Memed Jamhari. Menurutnya, pemerintah pusat akan mendorong proposal yang ada di Desa Jatimunggul melalui e-Proposal.
“Terkait usulan Pak Kuwu Rouf bisa mendekatkan diri ke DKPP Kabupaten Indramayu melalui Bidang PSP. Nanti akan kami usulkan melalui e-Proposal dan akan disampaikan ke Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian,” ujarnya .
Hal itu disampaikan Memed Jamhari dalam sambutannya pada acara Panen Nusantara 1 Juta Hektar Seluruh Indonesia yang juga dihadiri di Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Sabtu (11/3/2023).
Ia memastikan e-Proposal dibuka untuk menindaklanjuti usulan program dan terobosan terkait bantuan yang diajukan sejumlah desa, sehingga diharapkan dapat terealisasi.
“Kebetulan minggu ini kita buka e-Proposal, mungkin ada DAK terkait proposal ini. Ini bukan membuka harapan tapi kurang lebih seperti itu,” tambahnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Suwenda mengatakan sangat berharap usulan yang diajukan Desa Jatimunggul dapat ditindaklanjuti seperti yang diinginkan Bupati Indramayu Nina Agustina. Dalam mewujudkan ketahanan pangan, diperlukan peran serta sejumlah pihak.
“Termasuk tambak, nanti bisa dibantu karena Pak Bupati paling senang kegiatan seperti ini kemudian ditanggapi semua pihak, bapak (Kuwu) berkesempatan mengusulkan sesuatu yang bisa direalisasikan,” ujarnya.
Adapun usulan yang diajukan sesuai keterangan Kepala Desa Jatimunggul Abdul Rouf, areal persawahan desanya merupakan daerah tadah hujan, sehingga potensi Sungai Kunci dan Sungai Perak yang menjadi ranahnya Perhutani dan bentangan Desa Jatimunggul dapat dijadikan bendungan untuk kemudian dapat mengairi sawah yang dapat mencakup 4 kecamatan sekaligus.
“Potensi keberadaan Sungai Kali Perak, karena menurut sejarahnya dulu ada bentangan Sungai Parean yang menghubungkan Sungai Perak dengan irigasi persawahan. Sementara itu saya juga melihat hulu Sungai Perak yaitu Sungai Kunci, jadi ada potensi jika dibangun bendungan skala nasional. Karena ini akan memenuhi kebutuhan air 4 kecamatan yaitu Terisi, Cikedung, Kroya dan Kandanghaur,” jelasnya.
Usulan lainnya adalah membebaskan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui pembentukan Kelompok Hortikultura. Sehingga diharapkan proposal ini dapat memfasilitasi bagaimana masyarakat dapat diberdayakan untuk menghasilkan tanaman sayuran yang langsung diusahakan.
“Saya juga ingin dibantu dengan inovasi saya, saya ingin bebas dari pembayaran pajak PBB, kemudian dalam implementasinya, saya ingin membentuk Kelompok Hortikultura yang dari segi bisnis dapat mendongkrak tidak bayar pajak PBB, “pungkasnya. (Tim Publikasi R/MTQ–Indramayu)