Benih merupakan input penting dalam kegiatan budidaya tanaman. Oleh karena itu program perbenihan dikembangkan di Indonesia mengingat peranannya yang penting dalam program pembangunan pertanian pada umumnya. Penggunaan bibit yang berkualitas merupakan salah satu upaya dalam menghasilkan tanaman.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penggunaan benih yang berkualitas merupakan salah satu upaya dalam menyampaikan tanaman. Penggunaan bibit unggul dalam konsep Sapta Agricultural Business menunjukkan peran bibit yang tidak dapat diabaikan dalam peningkatan produksi pertanian.
“Benih berkualitas tidak dapat dihasilkan tanpa menerapkan sistem produksi yang selalu memperhatikan aspek kualitas pada setiap mata rantai produksi,” ujar SYL.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan, pentingnya dukungan ilmu perbenihan berimplikasi pada perlunya peran UPT (Balai Pelatihan Pertanian/Balai Pelatihan Pertanian) yang berkepentingan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku pertanian untuk menghasilkan pengetahuan tentang benih yang benar. biji.
“Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang disertai dengan penerapan teknologi lainnya diyakini dapat berkontribusi dalam peningkatan produktivitas, produksi dan mutu hasil,” kata Dedi.
Oleh karena itu ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat perlu terus ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan di lapangan dan mudah dijangkau oleh petani.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Pusdiklat Pertanian menyelenggarakan Pelatihan Pembenih Benih Padi pada 8-12 Mei 2023 untuk 30 peserta non aparatur se-Kalimantan.
Kepala BBPP Binuang Bambang Haryanto mengatakan, semakin banyak peternak yang berkualitas tentu akan meningkatkan kesejahteraan petani.
Benih berkualitas adalah benih yang baik dan bermutu tinggi yang menjamin penanaman yang baik dan hasil yang tinggi. Benih berkualitas saat ini tercermin dari keseragaman benih, daya kecambah, dan tingkat kemurnian yang tinggi.
Mengingat pentingnya benih maka diperlukan upaya peningkatan produksi, peningkatan mutu, perbaikan distribusi, peningkatan pengendalian distribusi dan peningkatan penggunaan benih.