Program Beasiswa 1000 Sarjana yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Tabalong tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, tetapi juga bagi pelajar berprestasi dengan berbagai kriteria. Hal ini disampaikan oleh Bupati Tabalong, Muhammad Noor Rifani, dalam wawancara baru-baru ini.
Menurut Haji Fani, program ini memberikan peluang kepada pelajar yang memiliki prestasi akademik maupun non-akademik.
“Yang bisa menerima program ini adalah pelajar berprestasi di tingkat SLTA, baik juara 1, 2, maupun 3 pada jalur akademik,” jelasnya.
Selain itu, pelajar dengan prestasi di bidang non-akademik juga dapat mengikuti program ini, seperti juara Porprov di bidang olahraga, atau juara seni, budaya, dan MTQ di tingkat provinsi.
Sementara itu, anak-anak dari keluarga tidak mampu juga menjadi prioritas utama. Data penerima dari kategori ini diambil melalui Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan Terpadu dan Terintegrasi (Si Langkar).
“Kami ingin memastikan keluarga miskin memiliki setidaknya satu orang yang dapat menjadi harapan bagi keluarganya melalui pendidikan yang berkualitas,” ungkap Noor Rifani.
Sebagai langkah nyata, Pemkab Tabalong telah menjalin kerja sama dengan beberapa universitas ternama. Saat ini, kerja sama telah terjalin dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
“Semua universitas yang kami jalin kerja sama adalah universitas negeri ternama,” katanya.
Tidak berhenti di situ, kerja sama juga direncanakan dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Insyaallah, minggu depan kami akan menjalin kerja sama dengan IPB, dan selanjutnya dengan UGM. Dalam perjanjian ini, pihak universitas akan mengadakan tes langsung di Tabalong,” pungkasnya.
Program Beasiswa 1000 Sarjana diharapkan dapat membuka peluang pendidikan lebih luas bagi masyarakat Tabalong, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan mendukung pembangunan daerah