Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG. (K) (kemeja putih tengah depan).
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG. (K) mengapresiasi Adaro Energy Tbk. dalam membantu program Percepatan Penanggulangan Stunting. Pada tahun 2022, perusahaan yang bergerak di bidang energi dan pertambangan ini akan berkontribusi dalam penanganan stunting di 8 kabupaten dan 3 provinsi yaitu Kalsel, Kalteng, dan Sumsel dengan total target 1.608.
Kontribusi Adaro salah satunya dilakukan di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan yang membuahkan hasil, dari 151 anak yang berstatus stunting, 65 di antaranya berstatus normal berdasarkan perhitungan di akhir tahun 2021. Hasto mengatakan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani masalah ini. pengerdilan. Peran swasta dan masyarakat sangat penting dalam membantu percepatan penurunan stunting.
“Gotong royong itu sangat penting, tinggal bagaimana negara kita negara pancasila, bagaimana kita berkolaborasi dengan baik, dan arahan presiden adalah kita semua harus terlibat, perguruan tinggi, swasta, masyarakat, media, pemerintah. semua terlibat,” kata Hasto saat menerima audiensi dari PT Adaro Energy Tbk Senin (115/9/2023) di BKKBN Pusat, Jakarta.
Menurut Hasto, BKKBN siap memfasilitasi dan membantu program penanganan stunting bersama Adaro, salah satunya dengan menyediakan data by name by address target program Adaro tahun 2023 di 76 desa tujuan dan menggerakkan seluruh kepala daerah di tingkat desa untuk terus mengadakan rapat koordinasi melalui instruksi dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi. Selain itu, Hasto berharap program percepatan penurunan stunting yang selama ini dilakukan Adaro di Kalimantan Selatan menjadi best practice dan dapat diteruskan ke pihak swasta lainnya untuk berkontribusi dalam penurunan stunting.
“Saya kira begitu, target kurang lebih 3.200 akan dipetakan. Kemudian saya deklarasikan setelah ini semua siap saya deklarasikan bahwa ini launching pendistribusian telur ke 76 desa. Kalau sudah siap, target siap. , ada berapa desa, nanti kita launching. Ribuan target dikontribusikan ke desanya. Mungkin itu akan menjadi best practice,” tambah Hasto.
Selain menyediakan data, BKKBN juga siap memfasilitasi materi pendidikan untuk memperkuat jangkauan pendidikan ke sasaran program melalui modul pendidikan yang telah dibuat dan menggerakkan tim pendamping keluarga di setiap tingkat desa. Dengan itu, Hasto berharap Adaro bisa melakukan serangan udara dan serangan darat dalam percepatan penurunan stunting.
Senada dengan Hasto, Divisional CSR Head Adaro Energy Tbk, Okty Damayanti juga berharap upaya Adaro untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dapat berkontribusi untuk mencapai target 14% di tahun 2024.
“Kami memahami bahwa pemerintah tidak dapat menyelesaikannya sendiri karena ini sangat kompleks. Saat itu, kami diberi tahu bagaimana pihak swasta dapat mendukung kami dan ini adalah salah satu dukungan kami. Kami bergerak dengan berkolaborasi dengan banyak pihak. Adaro tidak bisa bekerja sendiri, kami juga punya keterbatasan. Jadi kita perlu merangkul banyak pihak agar hasilnya bisa segera tercapai,” ujar Divisional CSR Head Adaro Energy Tbk. Okty Damayanti dalam audiensi tersebut.
“Hasil SSGI menunjukkan angka stunting mengalami penurunan, kami senang Kalimantan Selatan masuk dalam 3 provinsi dengan penurunan stunting terbesar selain Kalimantan Utara. Berdasarkan evaluasi dengan Pemda dan Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) ) bahwa kontribusi yang kami berikan di Kabupaten Balangan khususnya berhasil memberikan kontribusi sebesar 43%. Kami melihat hasil kemarin cukup menggembirakan, saat itu kami senang dan bangga,” ujar Koordinator Program Adaro Foundation Marthina Jessica Timisela.
Dalam pelaksanaannya di tahun 2022, Adaro berfokus pada penanganan melalui intervensi sensitif dan intervensi spesifik serta berfokus pada peningkatan status kesehatan balita dan balita stunting serta ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK). Adaro juga memberikan bantuan stimulan berupa Pemberian Makanan Pendamping (PMT) telur, vitamin dan susu yang diikuti dengan pendampingan rutin dan pencatatan program yang telah ditargetkan. Selain itu, Adaro juga memberikan bantuan benih sayuran kepada sasaran program dan selalu memantau dan mengevaluasi program percepatan pengurangan stunting yang telah dilaksanakan.
Selanjutnya, pada tahun 2023, Adaro berencana untuk memperluas wilayah sasaran program, dengan rencana kota penyebaran pelaksanaan dilakukan di 9 kabupaten dari 3 provinsi utama dengan sekitar 3.200 target yang tersebar di 76 desa/kelurahan.