Dari jumlah 1.210 calon jamaah haji (CJH) yang dijadwalkan berangkat tahun ini, sedikitnya ada 9 yang dilaporkan meninggal dunia. Rata-rata, mereka jamaah lanjut usia. Sehingga kekosongan itu digantikan ahli waris lewat pelimpahan porsi.
Kepala Kantor Kemenag Jombang Muhajir menjelaskan, ada 9 CJH yang meninggal sejak April 2019 hingga April 2023 ini. ”Ya benar, ada sembilan CJH,’’ ujarnya, kemarin (19/4) siang. Meninggalnya CJH sebelum berangkat itu telah dikoordinasikan dengan pihak keluarga yang menjadi ahli waris. ”Kita limpahkan ke ahli waris dengan proses pelimpahan porsi dan prosesnya telah selesai,’’ jelas dia.
Kini, jumlah CJH yang berhak berangkat 2023 tetap 1.210 orang. Masing-masing 1.064 jamaah reguler, 51 CJH lansia dan 95 orang jamaah cadangan. Ketiga kategori itu diberikan waktu kurang lebih satu bulan mulai (11/4) hingga (5/5) mendatang untuk melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). ”Ya, tahun ini pemerintah hanya memberikan waktu pelunasan 11 April – 5 Mei. Jadi tidak ada gelombang 1 atau 2,’’ jelas dia.
Lebih jauh ia menyampaikan, jumlah CJH asal Jombang meninggal dunia sebelum berangkat ke Makkah meningkat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Analisa itu terlihat berdasar data haji tahun lalu. Kemenag Jombang mencatat ada 264 CJH meninggal selama masa pandemi Covid-19. ”Kalau tahun lalu sudah selesai digantikan ahli waris juga,’’ pungkasnya.