Anisa SofiaCNBC Indonesia
Pasar
Sabtu, 25/02/2023 07:00 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia – Dua putra pengusaha sawit asal Kalimantan, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam mendadak viral karena kekayaannya mencapai Rp 1,04 triliun hanya dalam waktu tiga bulan.
Pasalnya, orang-orang bertanya mengapa anak-anak di usia 20-an bisa memiliki kekayaan sebesar itu dalam waktu sesingkat itu. Rupanya, ini karena kinerja luar biasa dari keluarga donor kelapa sawit.
Keluarga Haji Isam memiliki PT Pradiksi Gunatama (PGUN) Tbk, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam tiga bulan terakhir, saham PGUN mencatatkan keuntungan sebesar 31,39%. Saat ini harga saham PGUN tercatat Rp 900/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 5,16 triliun. Artinya, dalam tiga bulan terakhir, nilai perusahaan naik Rp 1,23 triliun, menambah kekayaan pemilik.
Sebagai informasi, PGUN mulai memimpin Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2020. Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, industri minyak sawit, dan minyak inti sawit ditawarkan seharga Rp. 115 dan berhasil mengumpulkan Rp. 103,50 miliar dana publik pada saat IPO.
Menariknya, dalam prospektus IPO, nama Haji Isam tidak muncul di perusahaan ini, namun kepemilikannya dikendalikan oleh kedua putranya. Dalam prospektus IPO disebutkan pengendali perseroan adalah Liana Saputri, yang merupakan kakak dari Jhony Saputra. Sebelum IPO, saudara-saudara secara tidak langsung menguasai masing-masing 50% saham PGUN.
Operasional dan manajemen bisnis dikelola oleh Liana yang menjabat sebagai komisaris utama perusahaan. Sementara itu, meski memiliki kepemilikan saham yang sama dengan Liana, Jhony bukanlah manajer di perusahaan tersebut. Posisinya baru strategis ketika perusahaan lain milik keluarga Haji Isam, Jhonlin Agro Raya (JJARR), melakukan IPO, menjadi salah satu komisaris utama termuda di perusahaan publik.
Liana dan Jhony saat ini tercatat masih mengisi posisi puncak di dua perusahaan Haji Isam.
Berapa kekayaan anak-anak Haji Isam?
Jika kepemilikan tidak langsung mereka di dua perusahaan pengendali PGUN, PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya, tidak berubah setelah IPO, keduanya saat ini memegang sekitar Rp 42,16% atau gabungan 84,32%.
Dengan Rp 5,16 triliun, berarti Liana dan Jhony memiliki kekayaan kertas yang diikat saham PGUN masing-masing Rp 2,17 triliun. Jika ditotal, kekayaan gabungan kedua anak Haji Isam ini ditaksir mencapai Rp 4,35 triliun.
Liana yang pada saat IPO PGUN 2020 diketahui berusia 22 tahun, memiliki latar belakang pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018.
Sementara itu, Jhony yang berusia 19 tahun saat IPO JARR tahun lalu, diketahui lulus SMA Al Azhar di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018 dan juga pernah menduduki posisi strategis di berbagai perusahaan di lingkungan Jhonlin. Grup milik Haji Isam.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan Anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(ha ha)