BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG – Isu kenaikan harga kebutuhan pokok sehari-hari yang dijual di pasar terus menjadi perhatian pemerintah daerah, termasuk Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Tujuannya tak lain untuk menjaga agar inflasi tetap terkendali. Pasalnya, ada beberapa komoditas yang berpotensi mendorong inflasi mengingat harganya yang naik.
Apalagi sebentar lagi memasuki bulan Desember, dimana akan ada perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
Terjadi kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok sehari-hari, namun juga terjadi di Kabupaten Tabalong.
Hal itu disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabalong, H Yuhani usai mengikuti rapat koordinasi secara virtual dengan Kemendagri terkait pengendalian inflasi, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Cegah Keracunan Massal Berulang, Ini Pesan Penting Polri untuk Mahasiswa Bingkulu Tala
Baca juga: Wisata Kalsel – Mengunjungi Jejangkit Ecopark Kabupaten Batola Rute Yang Bisa Diikuti
Baca juga: Wisata Kalimantan Selatan – Jejangkit Ecopark, wahana baru di Kabupaten Barito Kuala
Menurut Yuhani, dalam rapat koordinasi keempat yang mereka ikuti dari Balai Tanjung Puri Sekretariat Daerah Pemkab Tabalong, disampaikan hingga pekan kedua November 2022 kenaikan harga bahan pokok masih akan terjadi. pendorong inflasi.
“Tadi disebutkan pendorong inflasi sampai minggu kedua masih beras, bawang merah, tahu, tempe, daging, dan ayam ras dan ini merupakan pendorong inflasi yang saat ini kita kendalikan,” jelasnya.
Kenaikan harga barang-barang tersebut, lanjut Yuhani, diminta terus diintervensi agar bisa dikendalikan.
Selain intervensi untuk mengendalikan harga, tentunya hal ini juga harus dibarengi dengan upaya untuk dapat menjaga daya beli masyarakat.
Khusus di Kabupaten Tabalong, upaya menjaga daya beli yang baik dilakukan dengan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat.
Baca juga: Royal Woodpark Residences Mebel Gratis dan Upgrade Unit
Baca juga: Harga Minyak Goreng Terbaru Hari Ini Di Alfamart & Indomaret Tersedia Berbagai Merk, Pilih Sesuai Budget Anda
Baca juga: Viral Penampakan Pohon Nangka Tumbuh di Sebuah Rumah di Balangan, Kalsel, Begini Kisah Pemiliknya
“Bansos ini sudah kami anggarkan dari dana BTT dan DID, hampir Rp12 miliar dan hampir Rp4 miliar sudah disalurkan dalam beberapa minggu ini,” jelasnya.
Kemudian terkait pengendalian harga, lanjutnya, untuk saat ini di Kabupaten Tabalong sudah ada yang mengalami kenaikan antara 2-3 persen dari harga normal.
Jenis barang kebutuhan pokok yang naik harganya adalah beras, daging, ayam broiler, kedelai, bawang merah, sedangkan cabai merah dan sayuran tetap stabil.
Khusus beras, awalnya untuk jenis lokal juga ada kenaikan karena harga pupuk yang bagus, namun hal ini sudah terkendali dan hanya varietas premium saja yang masih mengalami kenaikan karena ada daerah yang gagal panen.
“Minggu ini akan kita kembalikan, segera, saya sudah perintahkan kepada dinas perdagangan dan pemerintah daerah untuk turun tangan agar dalam minggu ini tidak meningkat lagi,” ujarnya.
Komoditas pokok lainnya juga diusahakan secepatnya dikendalikan dengan Perumda diminta membawa komoditasnya dan menjualnya dengan harga subsidi kepada pedagang di pasar.
“kehendak Tuhan dua minggu ke depan akan stabil. Jadi kalau di bulan Oktober inflasi kita 0,24 dengan year on year 5, mudah-mudahan November masih seperti itu. Kalau bisa bertahan, maka stabil,” pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)