Musim kemarau yang panjang telah menyebabkan kekeringan di beberapa daerah. Situasi ini telah menyebabkan kesulitan bagi penduduk setempat dalam mendapatkan pasokan air bersih. Dalam Islam, dianjurkan agar melakukan lebih banyak dzikir dan shalat saat menghadapi musim kemarau, dengan harapan agar Allah Ta’ala memberikan rahmat-Nya dengan mengirimkan hujan. Berikut adalah beberapa doa yang dapat dipanjatkan untuk memohon turunnya hujan.
1) Doa Nabi untuk meminta turunnya hujan di suatu daerah tertentu:
“اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا اللَّهُمَّ لَا عَلَيْنَا”
Allahumma hawalaina wa laa ‘alaina
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan jangan merugikan kami.”
Doa ini sebagaimana yang tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW:
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, ia berkata telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah dari Qatadah, dari Anas bin Malik, ia berkata, “Pada suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang berkhutbah pada hari Jumat, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dan berkata, ‘Ya Rasulullah, hujan telah turun dengan waktu yang lama, maka mohonlah kepada Allah agar diturunkan hujan untuk kami.’ Maka Rasulullah SAW berdoa hingga hujan mulai turun, dan kami hampir tidak bisa pulang. Hujan terus turun hingga hari Jumat berikutnya.” Anas bin Malik berkata, “Orang itu atau mungkin laki-laki lainnya berdiri dan berkata, ‘Ya Rasulullah, mohonlah kepada Allah agar hujan segera dialihkan dari kami.’ Maka Rasulullah SAW berdoa, ‘Ya Allah, turunkanlah hujan hanya di sekitar kami dan jangan melanda penduduk Madinah.’ Aku melihat awan bergerak ke kanan dan kiri, dan akhirnya turunlah hujan, namun tidak turun di atas penduduk Madinah.” (HR. Bukhari)
2) Doa memohon hujan yang bermanfaat:
“Hujan yang merata, bermanfaat tanpa merugikan, segera tanpa penundaan.”
Doa ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
“اللَّهُمَّ اسْقِنَا غِيثًا مَرْيِئًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍ عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ”
Allahummas qina ghitsan mariyan mariy’an nafi’an ghoiradhorro ‘ajilan ghoiro aajili
Atau versi panjang dari doa ini adalah:
“اللَّهُمَّ اسْقِنَا غِيثًا مُغِيثًا سَرِيًّا مَرِيًّا غِدَاقًا طِبَاقًا عَاجِلًا غَيْرَ رَوِيفٍ نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍ”
Allahummas qina ghitsan mughitsan sariy’an mariy’an ghidaqon thibaqon ‘ajilan ghoiro roifi, nafi’an ghoiro dhorro tamlabihid dhor’u wayanbutu bihiz zar’u watuhyiya bihil Ardhi ba’da mautiha wakadzalika tukhrijuna
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami yang merata, segera, memberi manfaat, lebat, merata, dan segera tanpa penundaan, tidak merugikan. Hujan ini dapat mengisi ambing ternak dengan susu, menumbuhkan tanaman, dan menghidupkan kembali tanah yang telah mati akibat kekeringan.”
Riwayat Anas bin Malik:
“Allahummasqi ‘ibadaka wabihaimaka wansyur rahmataka waahyibaladaka al-mayyita”
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan atas hamba-hamba-Mu dan makhluk-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu, dan hidupkan kembali tanah-Mu yang telah mati sebelumnya.”
Doa-doa ini juga terdapat dalam kitab “Al du’a Al ma’tsurat wa dabuhu wa ma yajibu ala Al dai ittina’uhu wa ijtinabuhu” karya Imam Abu Bakar Al Thurthusyi.
3) Perbanyaklah berdzikir
Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin dalam bukunya “Busyral Karim” menganjurkan untuk membaca dzikir ketika menghadapi kemarau panjang. Salah satunya adalah:
“يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ”
Ya hayyu ya qoyyumu birohmatica astaghitsu
Artinya: “Wahai Yang Maha Esa dan Yang Maha Kuasa, atas karunia-Mu aku memohon pertolongan.”
Selain itu, dianjurkan juga membaca doa Sapujagat:
“Allahumma Rabbana aatina fiddunnya hasanatan wafil aakhiroti hasanatan waqina ‘adzabannar”
Artinya: “Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Selamatkan kami dari siksa neraka.”
Diharapkan dengan membaca doa dan berdzikir tersebut, Allah memberikan rahmat-Nya dengan mengirimkan hujan yang bermanfaat bagi semua.