Jakarta –
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas baru saja menyelesaikan kunjungan kerja ke Arab Saudi. Ia membawa banyak oleh-oleh berupa kabar baik terkait penyelenggaraan ibadah haji 1444 H atau 2023 M.
Kunjungan Menag Yaqut kali ini bertujuan untuk meninjau persiapan layanan sekaligus bertemu dengan Menteri Urusan Haji dan Umrah Saudi Arabia Tawfiq F Al Rabiah. Rentetan kabar baik pun disampaikan langsung setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (14/03/2023).
“Alhamdulillah sejauh ini masih on the track. Kita sampaikan permohonan juga ke Menteri Haji Saudi untuk membuka fastrack selain di Jakarta,” kata Menag sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (15/3/2023).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Gus Men ini juga menjelaskan bahwa layanan fast track merupakan kebijakan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi.
“Saat ini, kebijakan Saudi bahwa satu negara hanya ada satu fastrack. Kita akan coba mencari jalan lain, setidak-tidaknya selain di Jakarta, bisa juga di Solo,” sambung Gus Men, panggilan akrabnya.
Penambahan Kuota Jemaah Haji 2023
Pada kunjungannya kali ini, Gus Men didampingi oleh Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, serta Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz. Ikut juga, Jubir Kemenag Anna Hasbie.
Masih seputar “oleh-oleh” yang dibawa Gus Men, kabar penambahan kuota jemaah haji Indonesia juga turut dipaparkan.
Terkait adanya penambahan kuota jemaah haji asal Indonesia masih dibahas oleh Menteri Urusan Haji dan Umrah. Bila ada kuota yang tidak terpakai, maka akan diprioritaskan untuk jemaah haji Indonesia. “Dan ini angin segar,” sebutnya.
Oleh-oleh lainnya terkait penambahan kuota petugas. Menag menegaskan bahwa Saudi telah menyetujui usul Indonesia untuk menambah kuota petugas.
“Ini kita ajukan untuk kepentingan melayani jemaah lansia. Sudah kita sampaikan bahwa haji kali ini adalah haji ramah lansia sehingga perlu ada petugas khusus,” terangnya.
“Nanti akan ada tahapan seleksi dan pelatihan khusus bagi para petugas dalam penanganan lansia. Mekanisme dan regulasinya akan diatur Ditjen PHU,” sambungnya.
Persiapan yang berkaitan dengan fasilitas dan sarana penunjang jemaah haji juga turut menjadi perhatian Menag. Seperti penambahan layanan sanitasi atau toilet.
Selama ini, layanan toilet sangat terbatas. Sehingga jemaah sering antre. “Alhamdulillah sudah ada penambahan toilet baru yang dibangun. Ini sangat membantu memotong lamanya antrean terutama untuk jemaah perempuan dan lansia,” ujar Menag.
Sebelumnya telah diinformasikan bahwa Menag menyebut kloter pertama jemaah haji Indonesia berangkat pada 24 Mei 2023. Wukuf di Arafah diprediksi akan dilaksanakan pada 27 Juni 2023.
Simak Video “554 Jemaah Haji Tasikmalaya Batalkan Keberangkatan, Apa Alasannya?“
(dvs/lus)