BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG – Terdapat beberapa situs cagar budaya berupa makam di Kabupaten Tabalong. Salah satunya adalah makam KH M Arif bin H Hamim.
Makam ulama ini terletak di Desa Habau, Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Dinas Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong, Masdulhak Abdi, Minggu (4/12/2022), membenarkan bahwa makam KH M Arif masuk dalam 9 situs cagar budaya di Tabalong.
“Lokasi situs ini berada di Desa Habau Kecamatan Banua Lawas, jarak tempuh dari ibu kota kecamatan 6 kilometer dan jarak dari ibu kota kabupaten 31 kilometer,” ujarnya.
Baca juga: Makam Gusti Buasan, Pejuang Melawan Penjajah di Daerah Sepanjang Sungai Tabalong Kiwa
Baca juga: Makam Syekh Muhammad Nafis di desa Binturu Tabalong, pengunjung dari luar negeri
Luas situs sekitar 10 x 8 meter persegi berisi objek situs berupa makam KH Muhammad Arif.
Untuk menemukan makam ini cukup mudah karena berada tepat dipinggir jalan utama Desa Habau dengan kondisi jalan beraspal dan juga dilengkapi dengan beberapa penunjuk arah begitu anda berada di kawasan Desa Habau.
Di lokasi makam KH M Arif juga rutin digelar haulan yang dihadiri ratusan jemaah, termasuk Bupati Tabalong dan pejabat lainnya.
Adapun sejarah situs tersebut dikutip dari KH M Arif yang berasal dari Desa Sambas, Kalimantan Barat dan ayahnya bernama KH Hamim.
KH M Arif wafat di Desa Habau pada tanggal 29 Rabiul Awal 1933, meninggalkan 2 orang putra dan seorang putri bernama Mayasin dan Zahwa.
Ia tidak tidur menggunakan kelambu, bantal, kasur dan matras, hanya menggunakan tikar, bukan tidak mampu membelinya hanya karena tidak ingin bermegah di alam.
Kemudian mereka hanya berdiam diri sambil mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada para santri.
Baca juga: Banjir Rob di Banjarmasin Meningkat, Makam Pahlawan Nasional Pangeran Antasari Terendam
Berdasarkan penuturan atau cerita dari murid-muridnya, KH M Arif adalah seorang ulama yang banyak mendidik dan memiliki karunia yang diberikan Tuhan kepadanya.
Hal ini terlihat dari kitab manakib yang biasa dibaca pada setiap peringatan haul KH M Arif yang rutin digelar. (Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)