Perdana Menteri India, Narendra Modi, melancarkan serangan tersirat terhadap Pakistan dalam pidatonya di Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO). Meskipun tidak menyebut langsung perang di Ukraina, Modi menekankan perlunya perlawanan bersama terhadap terorisme, tanpa menyebut nama Pakistan. India telah lama menuduh Pakistan melatih dan mempersenjatai kelompok-kelompok pemberontak, meskipun Islamabad membantah tuduhan tersebut.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden China, Xi Jinping, juga menyampaikan pidato dalam KTT SCO tersebut. Para pemimpin SCO juga membahas tantangan global terkait pasokan makanan, bahan bakar, dan pupuk. Perdagangan di kawasan tersebut telah terganggu oleh perang di Ukraina, meskipun hal tersebut tidak disebutkan secara langsung dalam pidato mereka.
SCO adalah kelompok keamanan yang didirikan oleh Rusia dan China sebagai tanggapan terhadap aliansi Barat di Asia Timur hingga Samudra Hindia. Kelompok ini terdiri dari empat negara Asia Tengah, yaitu Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan, yang semuanya merupakan bekas republik Soviet dengan pengaruh Rusia yang kuat. Pakistan menjadi anggota kelompok ini pada tahun 2017, sementara Iran mulai bergabung pada pertemuan tersebut. Belarus juga dilaporkan tengah mengantre untuk menjadi anggota.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, mengirim pesan kepada KTT tersebut bahwa pertemuan tersebut berlangsung di tengah meningkatnya tantangan dan risiko global. Guterres menyoroti perbedaan pendekatan terhadap krisis global, perbedaan pandangan terhadap ancaman keamanan nontradisional, serta dampak COVID-19 dan invasi Rusia ke Ukraina.
Perhelatan KTT ini diadakan oleh India, yang menjadi anggota kelompok ini sejak tahun 2017. Acara ini menjadi kesempatan bagi Perdana Menteri Modi untuk menunjukkan pengaruh global India yang semakin besar. [ab/uh]
Sumber: [link sumber](https://gdb.voanews.com/01000000-0a00-0242-f04f-08db7c94debc_w800_h450.jpg)