YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Setelah ijab qabul, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono melakukan upacara adat Balangan Gantal atau melempar gulungan daun sirih.
Dalam upacara adat tersebut, Kaesang dan Erina tampak tersenyum lebar sambil saling lempar daun sirih lintingan tangan secara bergantian.
Wigung Wratsangka selaku pembawa acara mengatakan, Balangan Gantal adalah daun sirih yang dililit tangan.
Pengantin pria melempar empat dan pengantin wanita melempar tiga, kata Wigung Wratsangka, selaku pembawa acara, Sabtu (10/12/2022).
Baca juga: Kaesang dan Erina Jalani Prosesi Adat Panggih Yogyakarta, Begini Urutannya
Dua gulungan daun sirih jika disatukan akan berjumlah tujuh.
“Bersatu dalam tujuh angka, pitu (tujuh) pitiduh, pitutur, pituwas, pitulus, pitukon, dan piturun adalah harapan kami agar kedua mempelai mendapat hidayah, dalam setiap kesulitan,” ujarnya.
Wigung Wratsangka mengatakan, pitutur berarti nasehat, pitulus melambangkan keikhlasan, pituwas berarti manfaat, piturun berarti keturunan.
Sedangkan pitukon adalah jerih payah untuk mencapai impian dan cita-cita.
Dalam upacara adat Balangan Gantal, mempelai putra Kaesang Pangarep mulai melempar lintingan daun sirih.
Kemudian, disusul oleh Erina Gudono. Lemparan terakhir dilakukan oleh Kaesang Pangarep.
“Balang Bantal, kakang kang miwiti dan kakang kang mungkasi. (Orang yang memulai dan orang yang mengakhiri),” katanya.
Usai melaksanakan ijab kabul, Kaesang dan Erina melanjutkan prosesi pernikahan adat Yogyakarta yaitu prosesi adat Panggih yang diiringi oleh Ladran Kemanten.
Dalam prosesi panggih ini, Erina sudah berganti pakaian menjadi kebaya kuning keemasan dan tetap mengenakan paes ageng khas Yogyakarta.
Baca Juga: Ibu Erina Menangis Saat Sungkeman Dibisiki Kaesang
Erina tiba di pelaminan dan diikuti oleh Kaesang Pangarep.
Dari pelaminan, kedua mempelai diantar oleh brigade menuju Pendopo Kerajaan Ambarrukmo.
Sebelumnya Erina naik kereta kuda pada upacara panggih, kali ini giliran Kaesang yang naik dari lobi menuju Balai Kerajaan Ambarrukmo.
“Panggih pernikahan adat Yogyakarta, Kaesang Pangarep, turun dari kereta ditarik dari kuda putih sebagai simbol pasangan,” kata Wigung.
Dapatkan pembaruan berita terpilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link nya lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.