Dalam beberapa hari terakhir, AS menghadapi ancaman gagal membiayai kewajiban finansialnya yang dapat merusak perekonomian global. Namun, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa tidak akan ada keadaan gagal bayar atau default. Biden menyatakan bahwa masih ada negosiasi antara pihak Gedung Putih dan para pemimpin Kongres mengenai peningkatan plafon utang. Meskipun masih terdapat beberapa ketidaksepakatan penting, Biden yakin bahwa mereka akan dapat mencapai kesepakatan yang dapat melindungi warga Amerika, dengan mempertaruhkan sebuah perjanjian bipartisan. Dalam beberapa minggu terakhir, negosiasi antara Partai Republik dan Gedung Putih belum menemukan sebuah kesepakatan apa pun. Namun, pihak Gedung Putih sudah menawarkan untuk menyamakan jumlah anggaran tahun 2024 dengan tahun ini dan membatasi anggaran belanja tahun 2025. Meski demikian, pemimpin Partai Republik masih merasa itu tidak cukup. Mereka menyatakan bahwa plafon utang harus dinaikkan dengan memangkas anggaran secara besar-besaran. Dalam situasi yang semakin mendesak, kedua pihak menghadapi kemungkinan krisis, karena waktu untuk menyusun dan menggolkan rancangan undang-undang tentang kenaikan plafon utang di kongres semakin berkurang sebelum kemungkinan gagal bayar pada 1 Juni mendatang.